Solo, (Antaranews Jateng) - PT PLN (Persero) menyatakan konsumsi listrik selama periode Lebaran mengalami penurunan hingga 30 persen seiring dengan masa libur perusahaan dan perkantoran.

"Dari beban puncak sekitar 670 mega watt (MW) di hari biasa, pada periode Lebaran turun jadi 408 MW," kata Manajer Area PT PLN Surakarta Mundhakir di Solo, Selasa.

Bahkan, dikatakannya, penurunan konsumsi listrik selama periode Lebaran sempat signifikan dengan beban puncak mencapai 340 MW. Meski demikian, dikatakannya, pada Senin (18/6) petang kembali ada kenaikan dengan beban puncak 460 MW.

Mengenai kondisi jaringan saat Lebaran, dikatakannya, tidak ada gangguan yang disebabkan oleh permasalahan kapasitas trafo. Menurut dia, selama periode tersebut ada tiga gangguan yang semuanya dapat diselesaikan dalam kurun waktu kurang dari 2 jam.

"Semuanya karena gangguan eksternal, yaitu di daerah Palur karena jaringan kena burung dara, di daerah Jajar karena ada orang yang ambil burung sehingga mengganggu jaringan listrik, dan satu lagi karena terkena tokek," katanya.

Sementara itu, untuk memastikan jaringan listrik dalam kondisi baik, sebelumnya PLN telah menambah trafo sisip di beberapa titik yang didatangi oleh para pemudik.

Ia mengatakan selama bulan Ramadhan, jumlah trafo sisip yang dipasang di Area Surakarta sebanyak 52 trafo. Pemasangan ini menyebar di seluruh daerah di bawah PLN Area Surakarta.

Menurut dia, trafo sisip dipasang jika kapasitas trafo sudah lebih dari 70 persen dari kapasitas penuh.

"Misalnya trafo 50 KVA, bebannya sudah dampai 40 KVA, ini harus segera dipasang trafo sisip. Jika tidak segera dipasang maka akan terjadi gangguan," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024