Montreal (Antaranews Jateng) - Pengelola Formula Satu hari Minggu (Senin WIB) mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau ulang peraturan pada lomba balap tersebut, menyusul insiden membingungkan dalam Grand Prix Kanada ketika selebriti yang bertugas terlalu awal mengibarkan bendera finis.

Insiden itu tidak berpengaruh pada hasil lomba yang dimenangi pebalap tim Ferrari Sebastian Vettel, namun pebalap Jerman itu mengatakan bahwa ia harus mengecek dua kali hitungan lapnya sebelum melanjutkan lomba untuk menyelesaikan 70 lap.

"Untungnya kami punya radio, dan untungnya pula saya punya hitungan lap di mobil dan pitboard cukup akurat," kata Vettel setelah mencatat kemenangan ke-50 dalam karirnya.

"Saya cukup cemas ketika orang-orang turun ke lintasan balap dan mengibarkan bendera kemenangan, padahal kami masih dalam kecepatan tinggi," katanya.

Hasil resminya kemudian ditetapkan berdasarkan lap ke-68 untuk menghindari dampak dari pengibaran bendera finis yang terlalu awal.

Direktur Lomba Formula Satu Charlie Whiting mengatakan, kesalahan disebabkan miskomunikasi antara petugas starter dan kru di menara starter. Akibatnya foto model Winnie Harlow -- teman dari juara dunia dari tim Mercedes Lewis Hamilton -- terlalu awal mengibarkan bendera kotak-kotak tanda finis.

"Seorang petugas starter bawah mengira sudah putaran terakhir, kemudian ia meminta konfirmasi dari petugas di menara, mereka mengkonfirmasikan itu," kata Whiting.

"Petugas menara mengira petugas bawah membuat suatu pernyataaan, padahal pertanyaan," katanya.

"Artis yang bertugas tidak bisa disalahkan," katanya.

Kalangan selebritas dan tokoh-tokoh terkenal sering mendapat kehormatan untuk mengibarkan bendera kotak-kotak pada suatu lomba balap, meskipun terkadang muncul masalah yang tidak diinginkan.

Misalnya ketika legenda sepak bola Pele yang mendapat kehormatan itu ketika lomba di Sao Paulo tahun 2002, ia justru terlambat mengibarkan bendera kemenangan itu.

Dalam kasus di GP Kanada hari Minggu itu sempat memunculkan kekhawatiran soal keselamatan karena orang-orang sudah masuk ke areal lintasan ketika lomba belum selesai.

"Kami perlu meninjau prosedur dan memastikan hal-hal yang kecil sekalipun dalam setiap lomba.

Kami bekerja bersama orang-orang dari berbagai latar belakang, berbeda negara dan berbeda bahasa. Jadi tidak selalu sempurna. Tentu kami berusaha untuk menyempurnakan, dan untungnya insiden itu tidak menimbulkan korban dan tidak berpengaruh pada hasil lomba," kata Whiting.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024