Kudus (Antaranews Jateng) - Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) senilai Rp1,59 miliar untuk membantu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Penyerahan bantuan 171 unit berbagai alat pertanian untuk sejumlah kelompok tani maupun gabungan kelompok tani di Kabupaten Kudus dilakukan di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu yang dilanjutkan dengan berbuka bersama.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto mengatakan, jumlah petani yang hadir untuk menyaksikan penyerahan alsintan sebanyak 673 orang yang berasal dari 87 kelompok tani (poktan) dan Gabungan kelompok tani (gapoktan).

Alsintan yang diserahkan ke petani, di antaranya traktor roda dua 10 unit, pompa air berbagai ukuran 37 unit, rice transplanter sembilan unit, corn sheller enam unit, hand sprayer 114 unit, power trasher multiguna tujuh unit.

Bantuan alat mesin pertanian senilai Rp1,59 miliar itu, berasal dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jateng.
Sementara itu, Bupati Musthofa dalam sambutannya menyampaikan bahwa alsintan yang diserahkan agar dimanfaatkan untuk kemajuan sektor pertanian.

Kami minta bantuan tersebut jangan dipindahtangankan atau dijual karena bisa berurusan dengan pihak kepolisian," ujarnya. 
Untuk itu, lanjut dia, hadir Polres Kudus, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Kudus.

Ia menganggap hasil sektor pertanian selama beberapa tahun terakhir sudah meningkat dibandingkan dengan sebelumnya.?

"Terutama dari jumlah produksi dan penggunaan teknologi pertanian," ujarnya.
Era sekarang sudah modern, sehingga sudah waktunya menggunakan teknologi terkini.

Apalagi, kata dia, saat ini mencari buruh pertanian semakin sulit.
 
Keberadaan mesin panen combine tersebut, dinilai sangat efisien dan menguntungkan petani

Sunari, kelompok tani Rahayu Makmur dari Desa Bae, Kecamatan Bae, yang mengaku bersyukur bisa mendatkan bantuan alat pertanian modern, salah satunya traktor roda dua.

"Tentunya sangat bermanfaat untuk mengolah areal pertanian, terutama untuk anggota," ujarnya.

Meskipun era modern, katanya, saat membajak sawah petani lebih memilih menggunakan menggunakan sapi sehingga satu hari hanya bisa menghasilkan satu petak.

Informasinya, kata dia, menggunakan traktor dalam sehari bisa menyelesaikan lima petak sehingga sangat menguntungkan petani. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024