Semarang (Antaranews Jateng) - Partai Nasional Demokrat menggelar seleksi bakal calon anggota legislatif untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota guna mencari calon legislator yang berkualitas serta mampu berkontribusi nyata bagi partai.
"Ini proses seleksi kandidat bacaleg DPRD provinsi maupun kabupaten/kota karena kita menyadari bahwa Pileg 2019 lebih berat dari pileg sebelumnya," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Amelia Anggraini di Semarang, Sabtu.
Ia menegaskan, semua caleg dari Partai NasDem yang maju Pileg 2019 diharuskan mempunyai kapasitas dan dapat memberikan kontribusi suara yang signifikan.
Oleh karena itu, kata dia, Partai NasDem menggelar "interview one on one" terhadap bakal calon anggota legislatif yang telah mendaftar sebelumnya.
"Dalam seleksi yang cukup ketat, kami memberikan pembobotan, persiapan apa saja yang sudah mereka lakukan, termasuk modal sosial dan modal finansial, serta latar belakang," ujar anggota Komisi IX DPR RI itu.
Menurut dia, Partai NasDem harus bersikap realistis bahwa pencalonan anggota legislatif di semua tingkatan membutuhkan modal sosial dan modal finansial.
"Kalaupun dia punya jaringan yang sangat kuat tapi tidak punya modal finansial yang cukup, maka kita akan pikirkan sehingga tidak terorientasi pada modal finansial saja, namun secara rasional kita perlukan caleg yang sudah siap secara modal sosial dan finansial untuk maju," katanya.
Kendati demikian, Partai NasDem juga tetap mempertimbangkan kapasitas bakal calon anggota legislatif karena tidak mau mengajukan calon legislator yang asal-asalan, terlebih hanya untuk memenuhi kuota keterwakilan perempuan saja.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Tengah Setyo Maharso menambahkan bahwa proses seleksi bakal calon anggota legislatif yang dilakukan partainya ini tanpa ada mahar.
"Proses seleksi bacaleg yang berlangsung 2-3 Juni 2018 dengan 'acesor' dari DPW ini tanpa mahar," ujarnya.
Pada Pileg 2019, Partai NasDem menargetkan memperoleh 17 kursi di DPRD Provinsi Jawa Tengah dan minimal ada Fraksi Partai NasDem di DPRD tingkat kabupaten/kota.
"Ini proses seleksi kandidat bacaleg DPRD provinsi maupun kabupaten/kota karena kita menyadari bahwa Pileg 2019 lebih berat dari pileg sebelumnya," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Amelia Anggraini di Semarang, Sabtu.
Ia menegaskan, semua caleg dari Partai NasDem yang maju Pileg 2019 diharuskan mempunyai kapasitas dan dapat memberikan kontribusi suara yang signifikan.
Oleh karena itu, kata dia, Partai NasDem menggelar "interview one on one" terhadap bakal calon anggota legislatif yang telah mendaftar sebelumnya.
"Dalam seleksi yang cukup ketat, kami memberikan pembobotan, persiapan apa saja yang sudah mereka lakukan, termasuk modal sosial dan modal finansial, serta latar belakang," ujar anggota Komisi IX DPR RI itu.
Menurut dia, Partai NasDem harus bersikap realistis bahwa pencalonan anggota legislatif di semua tingkatan membutuhkan modal sosial dan modal finansial.
"Kalaupun dia punya jaringan yang sangat kuat tapi tidak punya modal finansial yang cukup, maka kita akan pikirkan sehingga tidak terorientasi pada modal finansial saja, namun secara rasional kita perlukan caleg yang sudah siap secara modal sosial dan finansial untuk maju," katanya.
Kendati demikian, Partai NasDem juga tetap mempertimbangkan kapasitas bakal calon anggota legislatif karena tidak mau mengajukan calon legislator yang asal-asalan, terlebih hanya untuk memenuhi kuota keterwakilan perempuan saja.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Tengah Setyo Maharso menambahkan bahwa proses seleksi bakal calon anggota legislatif yang dilakukan partainya ini tanpa ada mahar.
"Proses seleksi bacaleg yang berlangsung 2-3 Juni 2018 dengan 'acesor' dari DPW ini tanpa mahar," ujarnya.
Pada Pileg 2019, Partai NasDem menargetkan memperoleh 17 kursi di DPRD Provinsi Jawa Tengah dan minimal ada Fraksi Partai NasDem di DPRD tingkat kabupaten/kota.