Batang (Antaranews Jateng) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menyatakan bahwa jembatan Kalikuto yang menghubungkan jalan tol Gringsing Kabupaten Batang dengan Weleri Kabupaten Kendal dapat dilalui pemudik pada "H-3" Lebaran 2018.
"Pada `H-3` Lebaran baru jembatan Kalikuto bisa dilalui oleh pemudik sehingga nantinya akan ada sistem buka tutup antara `exit` Gringsing ke pantura dengan menggunakan `contra flow`. Ini yang juga nantinya akan menjadi titik kemacetan," katanya saat melakukan peninjauan jalan tol Batang-Semarang di Batang, Senin sore.
Ia mengatakan Polri optimistis pada "H-10" Lebaran, jalan tol Pemalang hingga Gringsing bisa dilalui secara fungsional oleh pemudik kendaraan.
Adapun puncak arus mudik Lebaran, kata dia, diprediksi terjadi pada 8 Juni mendatang sehingga untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas, Polda Jateng akan menurunkan 21.000 personel.
"Akan tetapi, untuk wilayah di jalur pantai utara (pantura) akan ditambah lagi 1.200 personel. Selain itu, pengamanan juga akan dibantu oleh siswa Sekolah Pembentukan Perwira Polisi yang seharusnya libur akan di perbantukan pada `H-3` sampai `H-1` Lebaran yang prioritaskan di jalan tol," tuturnya.
Bupati Batang Batang Wihaji yang ikut meninjau jalan tol dari Kecamatan Warungasem hingga Gringsing berharap pada pengembang proyek jalan tol sudah bisa digunakan saat arus mudik Lebaran meski dengan status fungsional.
"Progres jalan tol akan kami pantau terus. Adapun `rest area` di jalan tol ada dua yaitu di Candi Areng dan Gringsing. Dengan dua rest area itu, kami menilai mampu mengakomodasi para pemudik untuk beristirahat," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pemkab juga akan memberikan pelayanan kesehatan pada posko kesehatan dengan melalui layanan "Si Slamet 119" untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terdekat saat terjadi kecelakaan.
"Ini sudah era digital sehingga manfaatkan sistem `Si Slamet 119` sebagai sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)," katanya.
"Pada `H-3` Lebaran baru jembatan Kalikuto bisa dilalui oleh pemudik sehingga nantinya akan ada sistem buka tutup antara `exit` Gringsing ke pantura dengan menggunakan `contra flow`. Ini yang juga nantinya akan menjadi titik kemacetan," katanya saat melakukan peninjauan jalan tol Batang-Semarang di Batang, Senin sore.
Ia mengatakan Polri optimistis pada "H-10" Lebaran, jalan tol Pemalang hingga Gringsing bisa dilalui secara fungsional oleh pemudik kendaraan.
Adapun puncak arus mudik Lebaran, kata dia, diprediksi terjadi pada 8 Juni mendatang sehingga untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas, Polda Jateng akan menurunkan 21.000 personel.
"Akan tetapi, untuk wilayah di jalur pantai utara (pantura) akan ditambah lagi 1.200 personel. Selain itu, pengamanan juga akan dibantu oleh siswa Sekolah Pembentukan Perwira Polisi yang seharusnya libur akan di perbantukan pada `H-3` sampai `H-1` Lebaran yang prioritaskan di jalan tol," tuturnya.
Bupati Batang Batang Wihaji yang ikut meninjau jalan tol dari Kecamatan Warungasem hingga Gringsing berharap pada pengembang proyek jalan tol sudah bisa digunakan saat arus mudik Lebaran meski dengan status fungsional.
"Progres jalan tol akan kami pantau terus. Adapun `rest area` di jalan tol ada dua yaitu di Candi Areng dan Gringsing. Dengan dua rest area itu, kami menilai mampu mengakomodasi para pemudik untuk beristirahat," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pemkab juga akan memberikan pelayanan kesehatan pada posko kesehatan dengan melalui layanan "Si Slamet 119" untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terdekat saat terjadi kecelakaan.
"Ini sudah era digital sehingga manfaatkan sistem `Si Slamet 119` sebagai sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)," katanya.