Sukoharjo (Antaranews Jateng) - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengenalkan program Ultra Mikro (UMI) kepada pedagang di Pasar Telukan, Kabupaten Sukoharjo.

"Program UMI ditujukan bagi pedagang atau pengusaha yang tidak terjangkau Kredit Usaha Rakyat (KUR)," katanya di sela kunjungan tersebut di Sukoharjo, Sabtu.

Ia mengatakan kredit UMI disalurkan melalui beberapa lembaga keuangan, di antaranya Pegadaian, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Bahana Artha Ventura.

Menurut dia, mengingat plafonnya yang cukup rendah, untuk syarat pengajuan pinjamannya tidak serumit syarat pengajuan KUR.

"Kalau KUR kan pinjamannya di atas Rp50 juta. Sedangkan ini (UMI, red) untuk pedagang yang hanya pinjam Rp1 juta, Rp2 juta, Rp5 juta. 

Dengan adanya program ini diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat dapat terus bergulir," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang bertindak sebagai pengelola kredit UMI Djoko Hendrato mengatakan program yang dimulai sejak bulan Agustus 2017 tersebut hanya melayani pinjaman maksimal Rp10 juta.

Ia mengatakan diluncurkannya produk UMI untuk memfasilitasi pelaku usaha kecil yang tidak terjangkau oleh program KUR.

"Kami berharap tadinya semua (pelaku usaha UMKM, red) bisa dijangkau KUR, tetapi ternyata tidak. Ada 44.000.000 orang yang tidak dijangkau KUR. Itu target yang bisa dijangkau UMI," katanya.

Menurut dia, selama masa uji coba sejak pertengahan tahun lalu tersebut, pemerintah menyediakan dana sebesar Rp1,5 miliar dengan target jangkauan 300.000 nasabah.

"Kami menghabiskan dana Rp800 miliar dengan jangkauan 305 ribu nasabah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Untuk tahun ini, dikatakannya, pemerintah menyiapkan Rp2,5 miliar dengan target jangkauan 800.000 nasabah. Ia berharap target tersebut dapat terpenuhi mengingat saat ini nilai serapan sudah mencapai Rp1,2 miliar dengan 400.000 nasabah.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024