Magelang - Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberi dampak positif kepada petani, kelompok tani, maupun gabungan kelompok tani (gapoktan), demikian benang merah dalam rakor STPP Magelang bersama Kementerian Pertamnian dan sekjumlah instansi lain di Magelang, Selasa. 

Sebagai tindak lanjut dari pemanfaatan di lapangan dilakukan langkah operasional melalui optimalisasi pemanfaatan alsintan. Gerakan ini merupakan kolaborasi antara unsur Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, kelembagaan petani, dan jajaran TNI. 

Modernisasi alsintan diharapkan dapat berdaya guna dan berhasil guna untuk mendorong peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di masing-masing wilayah.

Selai itu, agar pengelolaan lebih optimal maka operasional di lapangan harus terintegrasi baik dalam kendali dinas provinsi, dinas kabupaten/kota, Korem/Kodim, serta poktan/gapoktan/UPJA.

STPP Magelang selaku koordinator dan penanggung jawab wilayah Propinsi Jawa Tengah bersama penanggung jawab di tingkat Korem, Kodim, Dinas Pertanian Kabupaten se Provinsi Jawa Tengah, serta administrator data Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Artos Hotel Magelang, Selasa (15/5).

Hal penting yang menjadi agenda pokok dalam rapat koordinasi ini adalah identifikasi optimalisasi pemanfaatan alsintan serta kondisi alsintan beserta kelayakannya, untuk mendukung peningkatan prosuksi dan produktivitas padi jagung dan kedelai di masing masing kabupaten.

"Pemanfaatan alsintan yang optimal akan berdampak pada peningkatan kecepatan pengolahan tanah maupun panen," kata Ir. Ali Rachman, M.Si, Ketua STPP Magelang dalam sambutannya. 

Hadir dalam kesempatan ini 3 Narasumber, antara lain Kepala Badan PPSDMP Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, dan Aster Kodam IV/ Diponegoro.

Kepala Balatsintanbun Provinsi Jawa Tengah Ir. Bimo Santoso, MP mewakili Dinas Pertanian menyatakan, "Alsintan dapat mengatasi kekurangan sulitnya tenaga kerja di sektor pertanian, meningkatkan efisiensi usaha tani dan mempunyai peranan penting dalam mendukung produksi pertanian".

Pada kesempatan ini Aster Kasdam IV/Diponegoro yang diwakili oleh Pabandya Wanmil Letkol. Inf. Agus Musriyanto menambahkan, "Sinergi TNI AD dan petani melalui pendampingan harus terus ditingkatkan guna menghadapi berbagai tantangan terkait masalah ketahanan pangan, meningkatkan efektifitas fungsi koordinasi lembaga pemerintah dan swasta di wilayah. Ssemua ini adalah amanah yang harus didukung dengan total."
    
Narasumber terakhir Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI. Dr. Ir. Momon Rusmono, MS, dalam pengarahannya mengatakan, Menteri Pertanian memmberikan apresiasi ketika berkunjung ke Purbalingga beberapa waktu lalu, termasuk gagasan pemanfaatan bantuan OPA dapat diterapkan secara nasional". 

Pemanfaatan optimalisasi alsintan menjadi prioritas dalam mendukung kedaulatan pangan, peningkatan kualitas dan efieiensi. Lebih lanjut dijelaskan, realisasi OPA dilaksanakan di 32 provinsi, kecuali DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.

Hingga saat ini realisasi pemanfaatan TR2 dan TR4 terus mengalami peningkatan sebesar 0,2 ha/bulan. Harapan ke depan, LTT, produksi, produktivitas meningkat, dan Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi pionir yabng bergerak cepat dalam kegiatan OPA. (stpp/tantyanuar)
 

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024