Purwokerto (Antaranews Jateng) - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengatakan pelaku bom di Surabaya beserta perancangnya dipastikan bukan orang beragama karena tidak ada satu pun yang membenarkan aksi keji itu.
   
"Saya mengutuk keras aksi keji itu karena merupakan kekejaman yang mengorbankan kemanusiaan. Saya punya keyakinan, ini (pelaku bom, red.) bukan orang-orang beragama," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin siang.

Ia mengatakan agama tidak mengajarkan kekerasan, melainkan membawa kedamaian dan memberi manfaat.

Terkait dengan hal itu, dia mengajak seluruh warga dari berbagai agama untuk merajut persatuan karena aksi teror tersebut diarahkan untuk merusak kekompakan bangsa Indonesia.

"Kepada keluarga korban, kami turut berbela sungkawa, semoga diberi kesabaran dan kekuatan. Kepada seluruh masyarakat Indonesia, kita harus bersatu padu untuk menolak kekejian seperti ini dan kepada aparat semoga bisa bertindak seadil-adilnya agar bangsa ini bisa bebas dari perbuatan teror," kata dia yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Ida Fauziyah. 

Ledakan bom pada hari Minggu (13/5) di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta, Surabaya, mengakibatkan 17 korban meninggal dan 41 orang luka-luka

Teror bom kembali terjadi pada Minggu (13/5) malam di sebuah rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dan di depan Mapolrestabes Surabaya pada hari Senin (14/5), pukul 08.50 WIB. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024