Semarang (Antaranews Jateng) - Ribuan pesepeda dari sejumlah daerah di Indonesia mengikuti gelaran "Semar Lali Ngonthel 2018" yang disuguhi pemandangan lima gunung di sepanjang rutenya.
     Mengambil rute Semarang-Grobogan-Salatiga-Boyolali, para pesepeda bisa melihat secara jelas kecantikan lima gunung, yakni Gunung Ungaran, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Merapi.
     Even sepeda Semar Lali Ngonthel 2018 mengambil start di Jalan Pemuda Semarang, Sabtu (12/5), dan berakhir di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
     Di sepanjang perjalanan, para peserta juga menempuh rute yang didominasi wilayah pedesaan, hutan jati, hingga perbukitan yang mampu menyejukkan dari kepenatan aktivitas perkotaan.
     Tak hanya peserta dari sejumlah daerah di Indonesia, belasan peserta dari mancanegara juga turut meramaikan even Semar Lali Ngonthel 2018, di antaranya Takashi Sezaki (40) dari Jepang.
     Bahkan, Takashi mengaku terkejut karena Jateng memiliki jalur yang indah di sisi timur dan baru kali pertamanya jalur tersebut dilaluinya dengan suguhan pemandangan yang sangat indah.
     Ada pula peserta dari Jerman, Belgia, Australia, dan Inggris yang juga mengagumi pemandangan yang mereka temui di sepanjang rute Semarang hingga Boyolali melewati Salatiga.
     Sementara itu, Koordinator Semarang Lali Ngonthel 2018 Hendra Darmanto menjelaskan even sepeda itu merupakan yang terbesar setelah Tour de Borobudur yang digagas Komunitas Samba dan Bank Jateng.
     "Semar Lali Ngonthel memang baru pertama kali digelar. Meski demikian, minat para pecinta sepeda untuk mengikuti sangat besar. Bisa dilihat jumlah peserta lebih dari seribu orang," katanya.
     Semar Lali Ngonthel 2018, kata dia, juga bertepatan dengan even Volcano Rock Festival di Boyolali yang menghadirkan band legendaris Europe sehingga peserta berkesempatan menontonnya.
     "Hadiahnya, selain lima unit sepeda motor, juga tiket gratis untuk menonton Europe. Kami berharap even ini bisa digelar rutin setiap tahun untuk memperkenalkan keindahan Jateng," kata Hendra.
     

Pewarta : Antara Jateng
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024