Solo, 9/5 (Antara) - Bank Muamalat menggelar pelatihan manajemen masjid kepada takmir dan marbot sebagai upaya mendukung program memakmurkan masjid.
"Tujuan pelatihan manajemen masjid ini kami lakukan untuk memberikan sebuah solusi yang komprehensif dan menyeluruh kepada pengelola masjid agar memudahkan mereka dalam mencatat keuangan masjid dan pengumpulan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf," kata Region Head Bank Muamalat Area Jawa Tengah Ahmad Salihin di Solo, Rabu.
Terkait hal itu, pihaknya juga mengenalkan aplikasi Smart Masjid sebagai sarana digital penerimaan donasi pelaporan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.
Selain itu, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para takmir dan marbot untuk bisa melayani pembayaran sejumlah tagihan, di antaranya listrik, air, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta pajak melalui aplikasi tersebut.
"Tujuan dari diciptakannya aplikasi ini adalah untuk menuju masjid yang akuntabel dan makin amanah," katanya.
Sementara itu, Liabillities Business Representative Region Jawa Tengah dan DIY Bank Muamalat Nuky Nugroho mengatakan pada aplikasi tersebut terdapat data masjid yang terdaftar.
"Jadi melalui aplikasi ini masyarakat bisa menyalurkan bantuan untuk masjid yang terdaftar di kami," katanya.
Ia mengatakan untuk bisa terdaftar di aplikasi tersebut ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya pihak masjid mendaftarkan diri ke Bank Muamalat dan terdaftar di sistem informasi masjid Kementerian Agama.
Selain memberikan pelatihan, pada kesempatan tersebut Bank Muamalat juga bekerja sama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) menyalurkan sebagian dana sosial sebesar Rp20 juta untuk seluruh peserta pelatihan, serta bantuan fasilitas ketenagakerjaan gratis dari BPJS untuk marbot masjid.
"Fasilitas ketenagakerjaan gratis ini artinya marbot kami daftarkan sebagai peserta BPJS Ketenegakerjaan dan kami iurkan selama satu tahun," katanya.
"Tujuan pelatihan manajemen masjid ini kami lakukan untuk memberikan sebuah solusi yang komprehensif dan menyeluruh kepada pengelola masjid agar memudahkan mereka dalam mencatat keuangan masjid dan pengumpulan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf," kata Region Head Bank Muamalat Area Jawa Tengah Ahmad Salihin di Solo, Rabu.
Terkait hal itu, pihaknya juga mengenalkan aplikasi Smart Masjid sebagai sarana digital penerimaan donasi pelaporan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.
Selain itu, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para takmir dan marbot untuk bisa melayani pembayaran sejumlah tagihan, di antaranya listrik, air, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta pajak melalui aplikasi tersebut.
"Tujuan dari diciptakannya aplikasi ini adalah untuk menuju masjid yang akuntabel dan makin amanah," katanya.
Sementara itu, Liabillities Business Representative Region Jawa Tengah dan DIY Bank Muamalat Nuky Nugroho mengatakan pada aplikasi tersebut terdapat data masjid yang terdaftar.
"Jadi melalui aplikasi ini masyarakat bisa menyalurkan bantuan untuk masjid yang terdaftar di kami," katanya.
Ia mengatakan untuk bisa terdaftar di aplikasi tersebut ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya pihak masjid mendaftarkan diri ke Bank Muamalat dan terdaftar di sistem informasi masjid Kementerian Agama.
Selain memberikan pelatihan, pada kesempatan tersebut Bank Muamalat juga bekerja sama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) menyalurkan sebagian dana sosial sebesar Rp20 juta untuk seluruh peserta pelatihan, serta bantuan fasilitas ketenagakerjaan gratis dari BPJS untuk marbot masjid.
"Fasilitas ketenagakerjaan gratis ini artinya marbot kami daftarkan sebagai peserta BPJS Ketenegakerjaan dan kami iurkan selama satu tahun," katanya.