Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia (BI) berkomitmen mempermudah akses biaya pendidikan untuk mahasiswa berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi melalui program pemberian beasiswa.
"Untuk wilayah kerja di Kantor Perwakilan BI Surakarta, pada tahun ini beasiswa diberikan kepada 50 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan 50 mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta," kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Surakarta Bandoe Widiarto di sela pemberian beasiswa di Kantor BI Surakarta, Senin.
Ia mengatakan jumlah penerima beasiswa tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 80 mahasiswa. Dari sisi jumlah bantuan juga mengalami kenaikan dari semula Rp750 ribu/bulan menjadi Rp1 juta/bulan.
Menurut dia, pemberian beasiswa tersebut dilakukan melalui proses seleksi ketat baik dari segi prestasi, karakter, maupun latar belakang sosial dan ekonomi para pelamar. Pada tahun 2018, proses pemberian beasiswa berawal dari seleksi administrasi ratusan pelamar yang dilakukan oleh PTN hingga menghasilkan 164 nama.
"Dari 164 mahasiswa ini telah dilaksanakan kembali seleksi melalui dua tahapan wawancara secara langsung, yaitu wawancara awal dan `in depth interview` untuk mendapatkan yang terbaik," katanya.
Bandoe mengatakan penyaluran beasiswa tahun 2018 bukan kerja sama yang pertama antara Kantor Perwakilan BI Surakarta dengan UNS dan IAIN Surakarta.
"Kerja sama ini telah berlangsung sejak tahun 2014," katanya.
Sementara itu, melihat banyaknya alumni penerima beasiswa Bank Indonesia, pada tahun 2014 dibentuk Generasi Baru Indonesia (GenBI) sebagai wadah bernaungnya para mahasiswa penerima beasiswa BI untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, dan berkomunikasi.
"GenBI menjadi ajang komunitas yang berwawasan kebanksentralan dan berliterasi keuangan sebagai `front liner` (ujung tombak, red), `agent of change` (agen perubahan, red), dan `future leader` (pemimpin masa depan, red) untuk mengkomunikasikan kebijakan BI kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan Bank Indonesia," katanya.
Selain itu, dikatakannya, dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Kantor BI Surakarta, anggota GenBI dilibatkan untuk terus mengasah keterampilan berorganisasi dan memimpin.
"Dalam hal ini kami juga memberikan fasilitas kepada mereka untuk melakukan berbagai kegiatan bertema pendidikan dan sosial kemasyarakatan agar keberadaan komunitas ini dirasakan manfaatnya," katanya.
"Untuk wilayah kerja di Kantor Perwakilan BI Surakarta, pada tahun ini beasiswa diberikan kepada 50 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan 50 mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta," kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Surakarta Bandoe Widiarto di sela pemberian beasiswa di Kantor BI Surakarta, Senin.
Ia mengatakan jumlah penerima beasiswa tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 80 mahasiswa. Dari sisi jumlah bantuan juga mengalami kenaikan dari semula Rp750 ribu/bulan menjadi Rp1 juta/bulan.
Menurut dia, pemberian beasiswa tersebut dilakukan melalui proses seleksi ketat baik dari segi prestasi, karakter, maupun latar belakang sosial dan ekonomi para pelamar. Pada tahun 2018, proses pemberian beasiswa berawal dari seleksi administrasi ratusan pelamar yang dilakukan oleh PTN hingga menghasilkan 164 nama.
"Dari 164 mahasiswa ini telah dilaksanakan kembali seleksi melalui dua tahapan wawancara secara langsung, yaitu wawancara awal dan `in depth interview` untuk mendapatkan yang terbaik," katanya.
Bandoe mengatakan penyaluran beasiswa tahun 2018 bukan kerja sama yang pertama antara Kantor Perwakilan BI Surakarta dengan UNS dan IAIN Surakarta.
"Kerja sama ini telah berlangsung sejak tahun 2014," katanya.
Sementara itu, melihat banyaknya alumni penerima beasiswa Bank Indonesia, pada tahun 2014 dibentuk Generasi Baru Indonesia (GenBI) sebagai wadah bernaungnya para mahasiswa penerima beasiswa BI untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, dan berkomunikasi.
"GenBI menjadi ajang komunitas yang berwawasan kebanksentralan dan berliterasi keuangan sebagai `front liner` (ujung tombak, red), `agent of change` (agen perubahan, red), dan `future leader` (pemimpin masa depan, red) untuk mengkomunikasikan kebijakan BI kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan Bank Indonesia," katanya.
Selain itu, dikatakannya, dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Kantor BI Surakarta, anggota GenBI dilibatkan untuk terus mengasah keterampilan berorganisasi dan memimpin.
"Dalam hal ini kami juga memberikan fasilitas kepada mereka untuk melakukan berbagai kegiatan bertema pendidikan dan sosial kemasyarakatan agar keberadaan komunitas ini dirasakan manfaatnya," katanya.