Batang (Antaranews Jateng) - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia siap mendampingi para pelaku ekonomi kreatif dalam upaya mengembangkan usahanya agar tumbuh dengan baik dan mampu bersaing dengan produk pasar mencanegara.

Direktur Riset Pengembangan Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Wawan Rusiawan di Batang, Rabu, mengatakan bahwa bekraf akan selalu hadir di tengah para pelaku usaha untuk mendampingi ekonomi kreatif dalam mengembangkan usahanya.

"Perkembangan ekonomi kreatif Indonesia mulai tumbuh luar biasa. Dari sisi produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2016 saja sudah mampu mencapai Rp922 triliun," katanya pada kegiatan Badan Ekonomi Kreatif Information System in Mobil Aplication (Bisma).

Ia mengatakan bahwa serapan tenaga kerja ekonomi kreatif sudah mencapai 16,9 juta dan kini tumbuh sangat luar biasa.

"Inilah hal poistif yang harus dikembangkan. Indonesia harus memiliki arah dan mimpi yang sama untuk menciptakan usaha berkelas dunia," katanya

Menurut dia, Bisma merupakan suatu aplikasi dari Badan Ekonomi Kreatif Indeonesia yang bertugas meregrestrasi para pelaku ekonomi kreatif agar bisa dilihat perkembanganya sekaligus mendukung akses permodalan, pemasaran, dan fasilitasi infrastrukutur, serta hak kekayaan intelektual (HAKI).

Ekonomi kreatif Indonesia, kata dia, berkontribusi pada tiga dari subsektor, yaitu kuliner, fasyen, dan kriya.

"Oleh karena itu, ke depan akan mengembangkan subsektor lainnya yang memiliki pertumbuhan yang besar, seperti film, animasi, aplikasi game, dan musik," katanya.

Ia menambahkan bahwa subsektor ekonomi kreatif yang menjadi kontibutor utamanya secara nasional adalah kuliner sebesar 41 persen, fasyen 16 persen, dan kriya 12 persen.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024