Kudus (Antaranews Jateng) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar simulasi tata cara pencoblosan untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus serta calon Gubernur dan Wakil Gubernur terhadap pemilih pemula di Kudus, Senin.

Simulasi sekaligus sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 tersebut, digelar di aula Madrasah Aliyah Mu`allimat Nahdlatul Ulama Kudus.

Dalam simulasi pencoblosan tersebut, terdapat 10 siswi yang diminta untuk memeragakan pencoblosan mulai dari pengambilan surat suara untuk pemilihan bupati maupun gubernur.

Selanjutnya, para siswi tersebut memasuki bilik suara untuk memilih pasangan bupati maupun gubernur, kemudian surat suara dilipat dan dimasukkan ke dalam kotak suara untuk Pilbup dan Pilgub Jateng.

Ani Sofiati, salah satu siswa MA Mu`allimat NU Kudus di Kudus, Senin mengaku tidak ada kesalahan dalam melakukan simulasi pencoblosan.

"Saat mencoblos gambar pasangan calon bupati maupun gubernur dinyatakan benar dan sah oleh KPU Kudus," ujarnya.

Hanya saja, dia mengaku, hingga kini belum memiliki pilihan, meskipun sudah mengetahui pasangan calon untuk Pilkada Kudus maupun Pilkada Jateng.

Ia mengetahui jumlah calon untuk Pilkada Kudus terdapat lima pasangan calon serta Pilkada Jateng terdapat dua pasangan calon.

Selain itu, siswi kelas XII jurusan IPS tersebut juga sudah tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada serentak 2018.

Anggota KPU Kudus Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Hubungan Antar Lembaga Eni Misdayani mengungkapkan dari hasil simulasi pemilihan terungkap bahwa para siswa sudah bisa menggunakan hak pilihnya dengan benar.

Hal itu, kata dia, terlihat dari 10 siswa yang diminta memeragakan pencoblosan tidak ada yang salah dalam mencoblos gambar pasangan calon bupati dan wakil bupati serta pasangan calon gubernur dan wakilnya.

Sebelum simulasi, lanjut dia, para siswa memang diberikan pemahaman dalam menggunakan hak pilihnya nanti dengan cara mencoblos gambar.

"Pencoblosan harus dalam kolom gambar pasangan calon karena ketika mencoblos di luar kolom bisa berakibat suara tidak sah," ujarnya.

Ia juga mengingatkan dalam menggunakan hak pilihnya nanti harus membawa KTP elektronik atau surat keterangan sudah melakukan perekaman KTP elektronik.

Dengan digelarnya simulasi pencoblosan, dia berharap, pemilih pemula di Kabupaten Kudus, khususnya dari kalangan pelajar nantinya tertarik menggunakan hak pilihnya serta menggunakan hak pilihnya dengan benar.

"Kami juga mengingatkan bahwa pilihan mereka sangat penting untuk masa depan daerah selama lima tahun mendatang. Untuk itu, mereka kami dorong untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik," ujarnya.

Kegiatan serupa, lanjut dia, juga digelar di tujuh sekolah lain di wilayah perkotaan, sedangkan di masing-masing kecamatan diserahkan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Guru Bidang Studi PPKn MA Mu`allimat NU Kudus Zuyyina Rahma mengungkapkan peserta sosialisasi dan simulasi pencoblosan merupakan siswa kelas XII dari jurusan IPA dan IPS.

Adapun jumlah siswa yang mengikuti sosialisasi tersebut berjumlah 273 siswa.
 

Dalam rangka mengenal nama masing-masing pasangan calon Bupati dan Wakilnya serta calon Gubernur dan Wakilnya, kata dia, para siswa sudah pernah ditugasi mencari tahu figur dari masing-masing pasangan calon bupati dan calon gubernur.

Semua siswa, kata dia, memang mengumpulkan tugas tersebut sehingga dipastikan mereka sudah mengetahui masing-masing pasangan calon, baik Pilkada Kudus maupun Pilkada Jateng.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024