Temanggung (Antaranews Jateng) - Objek wisata alam berupa Taman Gua Sigrowong di Desa Gesing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah makin diminati pengunjung sejak diresmikan sekitar setahun yang lalu, kata Fadkul Umam, anggota Kelompok Sadar Wisata "Rimba Mulya", pengelola tempat wisata itu.
"Apalagi kalau Sabtu, Minggu atau libur panjang, pengunjung bisa mencapai 300 orang dari berbagai daerah," katanya di Temanggung, Minggu.
Taman Gua Sigrowong berupa kawasan hutan seluas sekitar empat hektare milik Perhutani setempat yang pengelolaan untuk objek wisata alam bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan setempat.
Ia mengatakan pada hari-hari biasa jumlah pengunjung sekitar 50 orang. Pengunjung objek wisata alam berupa hutan dengan dominasi pepohonan pinus dan kopi, dengan satwa seperti moyet, burung merpati, dan ayam hutan itu, datang dari berbagai kota, antara lain Magelang, Yogyakarta, Semarang, Purworejo, dan Temanggung. Beberapa waktu lalu tempat itu juga dikunjungi wisatawan berasal dari Portugal dan Australia.
"Kemarin ada juga beberapa mahasiswi dari Makassar (Sulawesi Selatan) yang sedang menjalani praktik lapangan di Magelang juga berkunjung ke sini," katanya.
Beberapa kali, tempat tersebut juga digunakan sebagai lokasi pemotretan pasangan calon suami isteri untuk kepentingan pranikah.
Sejumlah wahana wisata yang dibangun oleh pokdarwis tersebut untuk membuat gembira para pengunjung, antara lain area berkemah, gazebo, sejumlah tempat swafoto, tempat "outbond", dan jalur "off road".
Di objek wisata berudara sejuk itu juga terdapat gua buatan pada masa agresi militer Belanda (1949-1950), sebagai tempat bersembunyi personel Tentara Pelajar. Gua itu berkedalaman sekitar tujuh meter dan diameter 80 centimeter. Gua tersebut hingga saat ini masih dijaga kelestariannya oleh warga dan pokdarwis setempat.
Sejumlah warga setempat membuka warung-warung yang menyediakan minuman kopi dan teh hangat, serta makanan seperti bakso, soto, dan aneka gorengan camilan.
Tiket masuk objek wisata Rp5.000 per orang, sedangkan parkir sepeda motor Rp2.000, mobil Rp5.000, dan bus Rp10.000.
"Selama ini pengunjung menghabiskan waktu antara tiga hingga enam jam untuk berwisata di tempat kami ini, kalau yang berkemah umumnya satu hari satu malam," ucapnya.
Kelompok sadar wisata "Rimba Mulya" yang mengelola kepariwisataan Taman Gua Sigrowong itu beranggota 20 warga Dusun Madureso dan Sodong, Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Lokasi hutan wisata itu berada di tepi Jalan Kandangan-Rowoseneng Kilometer 2 Kecamatan Kandangan.
"Kami juga telah mendapat pelatihan bahasa Inggris, untuk setiap saat bisa melayani wisatawan mancanegara. Kalau untuk promosi, antara lain melalui brosur dan media sosial," katanya.
"Apalagi kalau Sabtu, Minggu atau libur panjang, pengunjung bisa mencapai 300 orang dari berbagai daerah," katanya di Temanggung, Minggu.
Taman Gua Sigrowong berupa kawasan hutan seluas sekitar empat hektare milik Perhutani setempat yang pengelolaan untuk objek wisata alam bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan setempat.
Ia mengatakan pada hari-hari biasa jumlah pengunjung sekitar 50 orang. Pengunjung objek wisata alam berupa hutan dengan dominasi pepohonan pinus dan kopi, dengan satwa seperti moyet, burung merpati, dan ayam hutan itu, datang dari berbagai kota, antara lain Magelang, Yogyakarta, Semarang, Purworejo, dan Temanggung. Beberapa waktu lalu tempat itu juga dikunjungi wisatawan berasal dari Portugal dan Australia.
"Kemarin ada juga beberapa mahasiswi dari Makassar (Sulawesi Selatan) yang sedang menjalani praktik lapangan di Magelang juga berkunjung ke sini," katanya.
Beberapa kali, tempat tersebut juga digunakan sebagai lokasi pemotretan pasangan calon suami isteri untuk kepentingan pranikah.
Sejumlah wahana wisata yang dibangun oleh pokdarwis tersebut untuk membuat gembira para pengunjung, antara lain area berkemah, gazebo, sejumlah tempat swafoto, tempat "outbond", dan jalur "off road".
Di objek wisata berudara sejuk itu juga terdapat gua buatan pada masa agresi militer Belanda (1949-1950), sebagai tempat bersembunyi personel Tentara Pelajar. Gua itu berkedalaman sekitar tujuh meter dan diameter 80 centimeter. Gua tersebut hingga saat ini masih dijaga kelestariannya oleh warga dan pokdarwis setempat.
Sejumlah warga setempat membuka warung-warung yang menyediakan minuman kopi dan teh hangat, serta makanan seperti bakso, soto, dan aneka gorengan camilan.
Tiket masuk objek wisata Rp5.000 per orang, sedangkan parkir sepeda motor Rp2.000, mobil Rp5.000, dan bus Rp10.000.
"Selama ini pengunjung menghabiskan waktu antara tiga hingga enam jam untuk berwisata di tempat kami ini, kalau yang berkemah umumnya satu hari satu malam," ucapnya.
Kelompok sadar wisata "Rimba Mulya" yang mengelola kepariwisataan Taman Gua Sigrowong itu beranggota 20 warga Dusun Madureso dan Sodong, Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Lokasi hutan wisata itu berada di tepi Jalan Kandangan-Rowoseneng Kilometer 2 Kecamatan Kandangan.
"Kami juga telah mendapat pelatihan bahasa Inggris, untuk setiap saat bisa melayani wisatawan mancanegara. Kalau untuk promosi, antara lain melalui brosur dan media sosial," katanya.