Semarang (Antaranews Jateng) - Restoran Cimory On The Valley di Jalan Raya Soekarno Hatta Kilometer 30, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menyajikan menu baru berupa "King Sosis" yang terbuat dari 100 persen daging ayam sehingga halal dan aman dikonsumsi.
"King Sosis mempunyai panjang kurang lebih 100 centimeter dengan diameter yang lebih besar dari kebanyakan sosis lainnya dan memiliki aroma rempah serta `smoke` yang lebih kuat dibandingkan menu sosis," kata Operasional Manager Resto Cimory On The Valley Vivi Lia Anggraeni di Kabupaten Semarang, Sabtu.
Dia menjelaskan King Sosis akan dijadikan sebagai salah satu menu unggulan Restoran Cimory On The Valley dengan tagline "Longest German Styled Sausage in Central Java".
Selain ukuran panjangnya, keunggulan menu King Sosis adalah cita rasa Jerman yang khas dan sama dengan yang akan ditemukan bila berkunjung ke Bavarian Culinary Haus di kawasan Puncak, Bogor, yang menjadi rumah produksi dari King Sosis.
Selama ini, Bavarian Culinary Haus terkenal dengan konsepnya yang Jerman, terlihat dari proses pengolahan makanan yang disajikan hingga cara penyajiannya.
Vivi menjelaskan bahwa King Sosis masuk dalam kategori "bockwurst" karena dibuat dengan bahan utama daging ayam dan seluruh materi yang digunakan untuk sosis iti dipastikan 100 persen.
Proses pengolahannya, kata dia, meliputi penggilingan, pengisian "filling" ke viscofan collagen sebagai kulit luar, dan diakhiri dengan perebusan serta pengasapan.
"Selain terbuat dari 100 persen daging ayam asli, King Sosis juga tidak mendapatkan tambahan soya protein, hal itu dapat dilihat dari teksturnya yang `juicy` dan kenyal," ujarnya.
Untuk memperkenalkan menu baru King Sosis kepada Cimories (sebutan untuk pelanggan Cimory), Restoran Cimory On The Valley mengadakan kontes makan yang mengadopsi budaya Korea yang fenomenal bertajuk "Mukbang Challenge" yang diadakan selama satu bulan penuh terhitung mulai peluncuran menu baru, yakni 28 April 2018.
"Dalam Mukbang Challenge, para pelanggan ditantang untuk menghabiskan menu King Sosis seorang diri dalam waktu 12 menit dan bagi siapapun yang berhasil, boleh pulang tanpa membayar menu tersebut," katanya didampingi Marketing Cimory On The Valley Sylvia Dewi Puspitaningtyas.
"King Sosis mempunyai panjang kurang lebih 100 centimeter dengan diameter yang lebih besar dari kebanyakan sosis lainnya dan memiliki aroma rempah serta `smoke` yang lebih kuat dibandingkan menu sosis," kata Operasional Manager Resto Cimory On The Valley Vivi Lia Anggraeni di Kabupaten Semarang, Sabtu.
Dia menjelaskan King Sosis akan dijadikan sebagai salah satu menu unggulan Restoran Cimory On The Valley dengan tagline "Longest German Styled Sausage in Central Java".
Selain ukuran panjangnya, keunggulan menu King Sosis adalah cita rasa Jerman yang khas dan sama dengan yang akan ditemukan bila berkunjung ke Bavarian Culinary Haus di kawasan Puncak, Bogor, yang menjadi rumah produksi dari King Sosis.
Selama ini, Bavarian Culinary Haus terkenal dengan konsepnya yang Jerman, terlihat dari proses pengolahan makanan yang disajikan hingga cara penyajiannya.
Vivi menjelaskan bahwa King Sosis masuk dalam kategori "bockwurst" karena dibuat dengan bahan utama daging ayam dan seluruh materi yang digunakan untuk sosis iti dipastikan 100 persen.
Proses pengolahannya, kata dia, meliputi penggilingan, pengisian "filling" ke viscofan collagen sebagai kulit luar, dan diakhiri dengan perebusan serta pengasapan.
"Selain terbuat dari 100 persen daging ayam asli, King Sosis juga tidak mendapatkan tambahan soya protein, hal itu dapat dilihat dari teksturnya yang `juicy` dan kenyal," ujarnya.
Untuk memperkenalkan menu baru King Sosis kepada Cimories (sebutan untuk pelanggan Cimory), Restoran Cimory On The Valley mengadakan kontes makan yang mengadopsi budaya Korea yang fenomenal bertajuk "Mukbang Challenge" yang diadakan selama satu bulan penuh terhitung mulai peluncuran menu baru, yakni 28 April 2018.
"Dalam Mukbang Challenge, para pelanggan ditantang untuk menghabiskan menu King Sosis seorang diri dalam waktu 12 menit dan bagi siapapun yang berhasil, boleh pulang tanpa membayar menu tersebut," katanya didampingi Marketing Cimory On The Valley Sylvia Dewi Puspitaningtyas.