Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus mendorong pengasuh pondok pesantren (ponpes) memberikan bekal wirausaha kepada para santrinya agar kelak dapat membuka peluang usaha.

Wakil Bupati Batang Suyono di Batang, Kamis, mengatakan bahwa ponpes zaman "now" tidak hanya sepenuhnya harus belajar ilmu keagamaan saja, tetapi juga perlu adanya keterampilan berwirausaha.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong Ponpes Ruodhotul Muhtadi untuk lebih meningkatkan keterampilan para santrinya berwirausaha produksi peci songkok.

"Peci merupakan salah satu identitas nasional yang paling banyak dipakai oleh warga Indonesia sehingga peluang bisnisnya cukup baik," katanya.

Songkok yang dibuat oleh para santri Ponpes Rodhotul Muhtadi itu, menurut dia, mempunyai kualitas yang bagus sehingga dapat bersaing dengan peci dari daerah lain.

"Perlu strategi untuk pemasarannya supaya produk peci ini dapat beredar luas di tengah masyarakat," katanya.

Ia meminta ponpes lainnya dapat meniru sistem pembelajaran yang dilakukan oleh santri pondok Rodhlatul Muhtadi, yaitu memproduksi peci songkok.

"Ke depan dengan banyaknya rumah produksi peci maka akan dapat menjadikan ciri khas peci songkok Kabupaten Batang. Dengan berwirausaha seperti ini pula, para santri pun tidak lagi mengandalkan uang kiriman dari orang tua untuk biaya hidup di pondok," katanya.

Pengasuh Ponpes Rudhotul Muhtadi Hozi mengatakan bahwa produk peci songkok telah merambah pasar daerah lain, seperti Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara.

Dalam pemasaranya, ponpes bekerja sama dengan pihak lain dan mengandalkan sales yang tersebar di beberapa kecamatan, antara lain, Limpung, Bandarm, dan Bawang.

"Ke depan kami akan menambah sales untuk memperluas jaringan pemasaran," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024