Temanggung (Antaranews Jateng) - Tanaman bawang putih yang kini banyak dibudidayakan petani di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menjadi tanaman alternatif setelah tanaman tembakau, kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung Masrik Amin.

"Petani mempunyai pilihan yang lain, selain tanaman tembakau yang sudah menjadi kultur petani Temanggung," katanya di Temanggung, Rabu.

Ia menuturkan setelah ditanami bawang putih lahannya bertambah subur. Biasanya produksi tembakau menjadi lebih tinggi kalau ditanam setelah bawang putih

Ia mengatakan Temanggung merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran penanaman bawang putih dalam rangka swasembada bawang putih 2021.

Menurut dia swasembada bawang putih memiliki "multiplier efek, yakni akan menghemat devisa, karena devisa untuk membiayai impor akan berkurang, kemudian bawang putih ini merupakan salah satu komoditas yang eksotik dan strategis termasuk komponen pangan yang mempengaruhi inflasi.

"Kalau bawang putih itu bisa disediakan sendiri berarti inflasi juga bisa terkendali," katanya.

Ia menyebutkan rata-rata hasil panen bawang putih sebanyak 10 ton basah cabut per hektare atau kondisi kering sekitar 6 ton per hektare.

Kepala Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung Sukengdriyo mengatakan tanaman bawang putih di Glapansari yang ditanam tahun 2017 dan panen 2018 sekitar 200 hektare.

Ia menuturkan kalau diperinci luas tanaman bawang putih tersebut berasal dari bantuan dana APBN tahun 2017 sebanyak 5 hektare, APBN Perubahan 2017 sebanyak 75 hektare, importir 90 hektare, dari BPTP menanam di sini untuk kajian penelitian sebanyak 10 hektare, dan ditambah swadaya kurang lebih 20 hektare.

Menurut dia tanaman bawang putih sebenarnya telah menjadi tanaman turun-temurun dibudidayakan petani Desa Glapansari, namun karena harganya jatuh pada tahun 1990an petani berhenti menanam bawang putih.

"Bawang putih menjadi salah satu tanaman favorit petani karena bekas tanaman bawang kalau ditanami tembakau maka hasilnya bagus, tahan terhadap penyakit dan kualitasnya juga bagus," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024