Solo (Antaranews Jateng) - Perusahaan sekuritas menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi indeks harga saham gabungan pada tahun 2018.

"Memang kalau di pasar modal ada yang namanya siklus tahunan, yaitu setelah April, dimana laporan keuangan tahun sebelumnya dirilis jadi `slowing down` terlebih dahulu," kata Manager Representative Office PT RHB Sekuritas Indonesia Lius Andy Hartono di Solo, Rabu.

Meski demikian, katanya, pada tahun ini ada faktor lain yang tidak seperti biasanya, yaitu kekhawatiran investor terhadap politik luar negeri, seperti isu rudal di Korea dan Timur Tengah.

Menurut dia, kekhawatiran investor terhadap politik luar negeri berdampak pada sikap mereka menunda investasi. Selain itu, dikatakannya, ada kebijakan dari bank dunia terkait kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

"Kondisi ini berdampak pada dolar yang pulang kandang dan akhirnya menghantam IHSG kita. Memang IHSG kita agak sensitif terhadap pelemahan rupiah," katanya.

Ia mengatakan saat ini nilai rupiah melemah dari Rp13.600/dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp13.900/dolar AS pada hari ini.

"Bahkan isunya nilai tukar rupiah ini akan tambah melemah seiring dengan menguatnya dolar AS," katanya.

Sedangkan untuk IHSG sendiri, dikatakannya, pada hari ini berada di level 6161 atau turun dibandingkan kemarin yang mencapai 6230.

Menurut dia, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga berpengaruh terhadap pelemahan nilai tukar mata uang di negara lain, di antaranya Malaysia dan Singapura.

Sementara itu, pihaknya memprediksi kondisi tersebut akan terjadi hingga pertengahan bulan Juli 2018 mengingat bulan puasa dan Lebaran masih akan mempengaruhi fluktuasi IHSG.

"Pada saat momentum tersebut masyarakat banyak menggunakan dananya, jadi berpengaruh pada pelemahan IHSG," katanya.

Sebagai solusi menghadapi hal itu, ia mengimbau bagi investor yang eksisting agar memperkuat "cash", sedangkan untuk investor baru agar melakukan investasi secara bertahap.

"Misalnya investor tersebut menganggarkan sekian rupiah, melihat kondisi saat ini lebih baik investasi 10 persen dahulu," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024