Solo (Antaranews Jateng) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah mengajak para pelajar untuk melestarikan dan mempelajari bangunan cagar budaya yang ada di sekitarnya.

"Terkait dengan pelestarian ini tujuan kami berupaya menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan," kata Koordinator Publikasi dan Pemanfaatan BPCB Provinsi Jawa Tengah Wahyu Kristanto pada acara Sosialisasi dan Penyebarluasan Informasi Pelestarian Cagar Budaya dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan tersebut sesuai dengan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei 2018.

"Oleh karena itu, kami menyelenggarakan kegiatan ini, yaitu kegiatan belajar dari cagar budaya. Di sini kami mengundang anak-anak bagaimana ikut berperan melestarikan cagar budaya," katanya.

Pada kegiatan tersebut, katanya, ada dua materi yang diberikan terkait menginformasikan peninggalan masa purba di Sangiran dan mengenalkan cagar budaya kepada para siswa.

"Tujuannya paling tidak pelajar ikut melestarikan cagar budaya yang ada di sekitarnya, karena sebetulnya mereka hidup di lingkungan cagar budaya yang notabene harus dilestarikan, hanya mereka belum sadar," katanya.

Langkah lanjutan dari kegiatan tersebut, pihaknya terbuka untuk menerima kunjungan para siswa yang ingin mempelajari cagar budaya tersebut.

"Kami terbuka karena situs yang kami kelola ini memang media pendidikan, jadi kapanpun bisa didatangi jadi sarana edukasi. Ini belum banyak diminati dan belum banyak pemikiran tetang itu. Dalam hal ini kami mendorong ke arah sana," katanya.

Sementara itu, diakuinya, dari ribuan bangunan cagar budaya yang ada di Jawa Tengah, hanya segelintir yang diketahui oleh masyarakat. Khusus untuk wilayah Soloraya di antaranya Benteng Vastenburg, Keraton Surakarta, dan Situs Manusia Purba Sangiran.

"Padahal banyak sekali yang lain namun memang kurang populer. Seperti misalnya kalau kita berkunjung ke Laweyan, di sana banyak bangunan peninggalan masa lalu yang berperan dalam perjalanan panjang terbentuknya Kota Solo," katanya.

Salah satu peserta Gresa mengaku baru kali ini mempelajari cagar budaya.

"Sebelumnya belum pernah, di sekolah juga belum ada materi ini," kata siswa kelas tujuh SMP Kanisius 1 Surakarta ini.

 

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024