Demak (Antaranews Jateng) - Pemakaian alat tangkap ikan jenis arad atau minitrawl bakal dikurangi secara bertahap setelah masalah alat tangkap cantrang bisa diselesaikan, kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja.

"Di Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, tercatat ada sekitar 30 kapal yang menggunakan alat tangkap ikan jenis arad," ujarnya ditemui saat berkunjung ke Desa Betahwalang, Demak, Sabtu.

Hanya saja, kata dia, pengurangannya dilakukan bertahap dengan cara nelayan yang sebelumnya menggunakan arad diganti dengan bubu untuk menangkap rajungan.

Jumlah nelayan yang mendapatkan bantuan bubu pada Sabtu (21/4), kata dia, berjumlah 18 nelayan, masing-masing nelayan mendapatkan 100 unit bubu.

Sementara target pemberitan bantuan sebanyak 10.000 bubu untuk dibagikan kepada para nelayan di daerah setempat.

Tahap berikutnya, lanjut dia, tentunya nelayan yang menggunakan arad lain akan menjadi sasaran pengurangan dengan alat tangkap lainnya yang lebih ramah lingkungan.

Setelah menyelesaikan alat tangkap cantrang, kata dia, saat ini mulai menyasar ke masing-masing kabupaten yang masih menggunakan alat tangkap yang dilarang, seperti arad maupun dogol atau alat tangkap ikan yang dilarang lainnya.

"Kami mulai secara detail melakukan pendataan di masing-masing kabupaten karena nelayan masih bisa menggunakan alat tangkap ikan lain yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Jamal, salah seorang nelayan asal Desa Betahwalang mengaku masih menggunakan arad karena belum mendapatkan alternatif alat tangkap ikan yang bisa menghasilkan.

Ia mengaku siap berganti alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan, asalkan hasilnya sebanding.

"Saya juga berharap untuk tahap awal mendapatkan bantuan alat tangkap ikan sebagai pengganti arad yang sudah lama dipakai," ujarnya.

Sebetulnya, lanjut dia, alat tangkap ikan jenis arad miliknya tidak setiap hari dipakai menjaring ikan karena sifatnya musiman.

Untuk saat ini, lanjut dia, jaring yang dipakai merupakan jaring khusus untuk menangkap udang.

Ia mengakui jaring arad memang memiliki dampak kurang bagus terhadap lingkungan karena ikan yang tidak tangkap tidak hanya berukuran besar, melainkan yang masih kecil dan memungkinkan tumbuh juga ikut ditangkap.

Demi kepentingan bersama, dia mengaku, siap berganti alat tangkap, asalkan pemerintah juga membantu memberikan alat tangkap yang baru yang lebih ramah lingkungan.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024