Magelang (Antaranews Jateng) - Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Magelang, Jawa Tengah, mendorong guru taman kanak-kanak di daerah ini makin mengembangkan kreativitas dalam memberikan pelajaran kepada anak didik.

"Pengembangan kreativitas dan inovasi oleh guru sebagai tuntutan dalam menyampaikan pelajaran kepada anak-anak. Pengembangan harus mereka lakukan untuk ilmunya baik teori maupun praktik," kata Ketua GOPTKI Cabang Kota Magelang Demetrya Tety Sugiharto di Magelang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu saat lomba inovasi pembuatan media pembelajaran dari bahan dasar bekas dengan peserta perwakilan para guru TK se-Kota Magelang.

Ia mengatakan guru yang kreatif dan inovatif akan membuat pelajaran yang disampaikan mudah diterima oleh anak didik dengan menyenangkan.

Penyelenggaraan lomba tersebut, katanya, sebagai salah satu upaya GOPTKI Kota Magelang mengembangkan kreativitas dan inovasi para guru TK di daerah setempat.

Dalam lomba tersebut, para peserta memanfaatkan barang bekas yang mudah ditemukan di lingkungan sekitarnya untuk dibuat media belajar.

"Selain biaya murah, penggunaan barang bekas juga untuk mengurangi sampah. Barang yang tadinya tidak terpakai menjadi punya manfaat," kata dia.

Ia mengatakan alat pembelajaran tidak harus yang harganya mahal, namun media yang dibuat dengan kreatif dan inovatif tersebut cukup efektif dan menyenangkan sebagai media pembelajaran anak-anak.

Melalui lomba tersebut, ujar dia, para guru bisa mengembangkan bakat seni untuk kepentingan pembelajaran.

Ketua panitia lomba, Nunung Najib, mengatakan beberapa kriteria lomba, antara lain, keaslian bahan, kreativitas, keindahan, inovasi, dan asas manfaat pengembangan anak.

Lomba tersebut diikuti 55 orang berasal dari 70 TK se-Kota Magelang di bawah binaan GOPTKI Kota Magelang.

Pemenang lomba, yakni Desiana Rofiyanti dari TK Aisyiyah 7 (Juara 1), Waridah dari TK Pertiwi Kota (Juara 2), A. Setiyati dari TK Taman Indria 1 (Juara 3), Sri Yudianto dari Asy Ayaffa (Juara Harapan 1), Marsilah dari TK BIAS (Juara Harapan 2), dan Sri Rahayu dari TK Bhakti Husada (Juara Harapan 3).

"Para guru yang berhasil menang diharapkan semakin kreatif dan bisa menularkan ilmunya ke guru lain. Selain itu, media yang digunakan dalam pembelajaran tidak hanya media yang menang lomba, tetapi bisa mengembangkan dengan media lain, dengan inovasi-inovasi baru. Kalau bisa hasil karya yang muncul bisa dipatenkan," katanya. (hms)
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024