Solo (Antaranews Jateng) - Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan menindaklanjuti program Sinergi BUMN untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas pokok di daerah ini.

"Program ini dalam rangka menghadapi bulan puasa dan Lebaran, jangan sampai Solo tidak tersedia kebutuhan pokok dan berdampak pada harga yang tidak terkendali," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Jumat.

Ia mengatakan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat tersebut, sejumlah perusahaan BUMN, yaitu PT Pertani, RNI, PPI, dan Perum Bulog melakukan operasi pasar di sejumlah pasar distributor.

"Untuk pasarnya memang kami fokuskan pasar-pasar distributor. Kalau di Solo ada Pasar Legi, Pasar Gede, Pasar Harjodaksino, Pasar Jongke, dan Pasar Nusukan," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan operasi pasar melalui program Sinergi BUMN tersebut paling lambat akan dilakukan minggu kedua bulan April.

"Saat ini baru kami rapatkan karena memang baru masuk suratnya. Pada prinsipnya komoditas yang disalurkan melalui operasi pasar ini harganya tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya.

Ia mengatakan untuk komoditas yang dijual di antaranya beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, bawang putih, dan bawang merah. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan jenis komoditas.

Sementara itu, mengenai mekanisme penyaluran komoditas, dikatakannya, kemungkinan akan melibatkan pedagang seperti halnya yang dilakukan oleh Bulog beberapa waktu lalu.

"Kalau situasi mendesak atau darurat maka bisa langsung ke pasar, tetapi kan kalau terus-menerus tidam efektif. Jadi nantinya bisa lewat pedagang agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024