Solo (Antaranews Jateng) - Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI Surakarta pada triwulan I 2018 mencapai Rp13 miliar atau hampir 30 persen dari target tahun ini yaitu Rp40 miliar.

"Realisasi KUR hingga saat ini sudah proporsional, sesuai dengan harapan kami," kata Pemimpin Cabang BNI Slamet Riyadi Surakarta Fahrul Razi di Solo, Rabu.

Menurut dia, target penyaluran KUR pada tahun ini tumbuh dibandingkan tahun lalu yang realisasinya mencapai Rp24 miliar.

Ia mengatakan jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, realisasi tahun ini ada kenaikan sekitar 10 persen. Menurut dia, kenaikan tersebut wajar mengingat besaran bunga KUR pada tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

"Kalau untuk tahun ini bunga KUR 7 persen/tahun atau turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 9 persen/tahun," katanya.

Menurut dia, penurunan tersebut memacu masyarakat khususnya pelaku usaha berani mengakses KUR untuk menambah modal usaha mereka. Meski ada keringanan tersebut, pihaknya berupaya untuk terus mendorong pelaku usaha untuk berani mengakses fasilitas kredit dari pemerintah tersebut.

"Salah satunya adalah kami masuk ke komunitas UMKM, ini lebih efektif dibandingkan harus mendatangi pelaku UMKM satu per satu," katanya.

Sementara itu, dari penyaluran Rp13 miliar tersebut, lebih dari 50 persen merupakan kontribusi dari KUR ritel yang plafon pinjamannya mulai dari Rp25-500 juta. Sedangkan sisanya terdiri dari KUR mikro dengan pinjaman mulai dari Rp0-25 juta.

Meski tidak menyebutkan angka pasti, dikatakannya, tingkat kredit macet pada program KUR tersebut relatif rendah karena besaran bunga yang juga ringan.

"Kalau pengembalian mereka lancar kan ke depan bisa mengakses pinjaman lagi, apalagi juga ada penjaminan dari Askrindo, jadi KUR ini aman," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024