Solo (Antaranews Jateng) - Manajemen pusat perbelanjaan Hypermart di Solo Grand Mal (SGM) telah menarik seluruh produk ikan makarel kaleng seiring dengan beredarnya pemberitaan mengenai ditemukannya cacing dalam kemasan tersebut.

"Sudah langsung kami tarik sejak ada pemberitahuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata General Manager Hypermart SGM Tri Wibowo di Solo, Senin.

Ia mengatakan tepatnya ada delapan merek makarel kaleng yang ditarik oleh Hypermart, di antaranya ABC, Pronas, dan King`s Fisher. Menurut dia, produk-produk tersebut ditarik dan dikembalikan kepada suplier.

"Tetapi hanya makarel, kalau yang lain yaitu sarden dan tuna aman, tidak ada isu apapun. Jadi tetap masih kami jual," katanya.

Menurut dia, ditariknya delapan merek produk makarel kaleng tersebut sejauh ini tidak berpengaruh pada omzet Hypermart mengingat penjualan produk tersebut tidak terlalu banyak.

"Selama ini produk tersebut bukan merupakan produk dengan pembelian tinggi karena kebanyakan konsumen di Solo tidak terlalu menyukai makanan instan kemasan kaleng," katanya.

Mengenai penjualan, dikatakannya, sejauh ini cukup rendah. Ia mengatakan dalam satu bulan hanya sekitar 20 kaleng sarden yang laku terjual.

Sebelumnya, Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan saat ini BPOM memonitor penghentian sementara importasi dan produksi sampai ada audit yang lebih besar dan sampel yang lebih besar.

Selain itu, dikatakannya, BPOM juga menginstruksikan produsen ikan makarel kaleng yang mengandung cacing menarik produk dari pasaran dan menghentikan sementara produksinya.

Menurut dia, secara rinci tercatat sebanyak 27 merek makanan kaleng yang mengandung cacing, di antaranya ABC, ABT, Ayam Brand, Botan, CIP, Dongwon, Dr Fish, Farmerjack, Fiesta Seafood, Gaga, Hoki, Hosen, IO, Jojo, King`s Fisher, LSC, Maya, Nago/Nagos, Naraya, Pesca, Poh Sung, Pronas, Ranesa, S&W, Sempio, TLC, dan TSC.
 

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024