Semarang (Antaranews Jateng) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan menegaskan kegaduhan politik bisa disetop dengan kembali pada nilai-nilai Pancasila yang sudah disepakati.

"Harus kembali pada cita-cita Indonesia merdeka. Meluruskan kembali. Bung Karno mengingatkan merdeka untuk bersatu," katanya usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis.

Orasi ilmiah bertajuk "Membangun Reputasi Internasional Perguruan Tinggi Merekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)" itu disampaikan memperingati Dies Natalies Ke-53 Unnes.

Zulkifli mengingatkan bangsa Indonesia harus merdeka agar bersatu, dan harus bersatu agar berdaulat, serta berdaulat agar bisa berlaku adil untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

"Itu tujuan Indonesia ada dan merdeka. Sekarang operasional atau misinya bagaimana? Pertama, melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Melindungi kepentingan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Artinya, kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, kepentingan seluruh rakyat Indonesia harus dilindungi, bukan kepentingan pihak lain, dan tidak ada kompromi soal itu.

"Kedua, memakmurkan rakyat Indonesia. Ketiga, mencerdaskan. Kalau mahasiswa tidak mampu bayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), jangan di-DO. Negara melanggar konstitusi kalau begitu," katanya.

Selain itu, kata dia, ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, termasuk dalam negeri, yakni dengan kembali kepada Pancasila.

Kalau tidak, Zulkifli menegaskan bahwa kegaduhan, saling menista, dan politik suku, politik, agama, dan antargolongan (SARA) akan berkembang yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Caranya menyetop bagaimana? Kembali pada nilai-nilai Pancasila yang sudah disepakati," pungkasnya.
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024