Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pemerintah daerah perlu melakukan sejumlah upaya guna mengantisipasi terjadinya pohon tumbang yang dikhawatirkan bisa membahayakan pengguna jalan, kata Kepala Pusat Mitigasi Bencana LPPM Universitas Jenderal Soedirman, Dr. Endang Hilmi.

"Langkah antisipasi perlu dilakukan, salah satunya dengan kegiatan pemangkasan cabang secara berkala," katanya di Purwokerto, Rabu.

Selain itu, kata dia, ada sejumlah upaya lain yang dapat dilakukan guna mengantisipasi terjadinya pohon tumbang.

"Upaya lain dapat dilakukan dengan melihat siklus hidup optimal pohon. Jika sudah melebihi waktu siklus hidup optimal sebaiknya diregenerasi," katanya.

Selain itu, kata dia, penting untuk mengetahui tanda-tanda pohon yang terserang penyakit, hama, dan rayap.

"Bila terdapat kondisi demikian sebaiknya cepat ditebang. Selain itu, tanaman-tanaman yang kondisinya busuk atau growong sebaiknya diganti," katanya.

Selain itu, kata dia, sebaiknya di pinggir jalan tidak ditanam tanaman yang bercabang banyak.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan mengenai dua orang remaja yang meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang di Jalan S. Parman, Banjarnegara, Jumat (23/3).

Dua remaja tersebut tengah melintas berboncengan menggunakan sepeda motor lalu tiba-tiba pohon peneduh di pinggir jalan tumbang dan menimpa mereka.

Sementara itu, saksi mata di lokasi pohon tumbang, Ajeng (26) mengatakan bahwa pada saat kejadian tidak sedang turun hujan dan tidak ada angin kencang.

"Pohon seketika tumbang dan menutup akses jalan utama," katanya.

 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024