Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan pembangunan Sirkuit Mijen Semarang untuk berbagai even balap ditargetkan rampung pada 2019 dengan beberapa kali tahap pembangunan.

"Kalau untuk lintasannya sudah 100 persen dikerjakan. Tahap kedua ini berupa pembangunan tribun, pintu gerbang, dan pembenahan `paddock`. Sekarang masih dalam proses lelang," katanya di Semarang, Jumat.

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan pembuatan Sirkuit Mijen tidak ada kaitannya dengan even Motocross Grand Prix (MXGP) 2018 yang menjadikan Semarang salah satu tuan rumahnya.

Diakuinya, beberapa kali mendapatkan pertanyaan dari masyarakat mengenai belum rampungnya pembangunan Sirkuit Mijen pada tahun ini, sementara even motocross berskala nasional bakal digelar 7-8 Juli 2018.

"Saya sampaikan, Sirkuit Mijen dibangun dengan lintasan aspal. Tidak ada kaitannya dengan even MXGP nanti. Kalau MXGP 2018 kan even motocross dengan lintasan tanah," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Untuk Sirkuit Mijen, kata dia, proses lelang pada tahun ini ditargetkan segera rampung sehingga bisa segera dikerjakan dan ditargetkan pada akhir tahun ini pembangunan tahap kedua sudah bisa selesai.

"Kalau Sirkuit Mijen tahun ini masuk proses lelang dan direncanakan akhir tahun ini selesai. Tahun depan sudah sempurna dan bisa dipergunakan untuk berbagai even balap berlintasan aspal," katanya.

Sedangkan sirkuit untuk even MXGP 2018, kata dia, lokasinya memang sama-sama di Mijen, yakni menempati kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) yang tidak jauh dari Sirkuit Mijen dan sekarang sedang digarap.

Meski belum jadi 100 persen, kata dia, Sirkuit Mijen Semarang sudah mau dipinjam untuk even kejuaraan nasional (kejurnas) roadrace yang rencananya digelar Mei 2018 untuk meramaikan HUT Ke-471 Kota Semarang.

"Panitianya sudah ketemu saya. Saya bilang, bentuknya masih sederhana, acak-acakan, tribunnya juga belum. Kata mereka (panitia, red.), enggak apa-apa, yang penting lintasannya sudah bisa dipakai," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024