Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Kementerian Pertanian mendorong petani untuk memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara optimal, kata Penanggung Jawab Upaya Khusus Kementan Wilayah Banyumas dan Banjarnegara Apri Handono.

"Alsintan memang kalau kita pantau hubungannya dengan luas tanam sangat erat sekali. Oleh karena itu alsintan-alsintan supaya lebih baik lagi, tentunya alsintan yang dibantu oleh pemerintah supaya dimanfaatkan lebih baik lagi," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu.

Apri mengatakan hal itu kepada Antara di sela panen padi pada area demonstrasi pengendalian wereng batang cokelat dengan budi daya tanaman sehat di lahan milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hasrat, Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.

Dia mengakui jika terkadang alsintan bantuan pemerintah yang diterima petani tidak sesuai dengan kondisi daerah setempat.

Menurut dia, hal itu bisa diantisipasi oleh petani dengan cara melihat alsintan tersebut lebih dulu apakah bisa dimodifikasi.

"Kalau tidak bisa dimodifikasi, kita kumpulkan, lalu laporkan ke pusat. Tapi sebagian besar bisa dipakai," kata dia yang juga Penanggung Jawab Optimalisasi Alsintan Wilayah Banjarnegara.

Terkait dengan kegiatan luas tambah tanam di Banjarnegara, Apri mengakui jika di kabupaten itu telah berjalan sesuai dengan jalurnya sehingga diharapkan bisa mencapai target.

Ia mengatakan berdasarkan data hingga tanggal 20 Maret, dari target luasan pada musim tanam Oktober-Maret yang mencapai 17.441 hektare, sudah mencapai 14.556 hektare atau 84 persen.

"Khusus bulan Maret sebetulnya ditarget 1.000 hektare, tetapi karena ada kebijakan sehingga dinaikkan menjadi 1.332 hektare dan sampai saat ini sudah mencapai 1.156 hektare atau 87 persen. Mudah-mudahan dalam 10 hari ke depan sudah mencapai target," katanya.

Sementara untuk bulan April, kata dia, target luas percepatan tanam di Kabupaten Banjarnegara mencapai 3.000 hektare dan diharapkan dapat teratasi.

Oleh karena itu, dia mengimbau petani di Kabupaten Banjarnegara yang telah selesai panen segera mengolah sawahnya agar dapat ditanami padi kembali.

"Saya bersyukur di Banjarnegara, Dinas Pertanian begitu aktif dibantu oleh instansi lain termasuk para penyuluhnya luar biasa, Babinsa, dan petani. Tentunya keinginan untuk meningkatkan pendapatan atau produksi itu luar biasa," kata Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu itu.

Dalam kunjungannya di Desa Gumelem Kulon, Apri berkesempatan untuk ikut serta panen padi secara ubinan dan menyaksikan panen padi menggunakan mesin pemanen (combine harvester).

Berdasarkan penghitungan secara ubinan terhadap tanaman padi melalui budi daya tanaman sehat diperoleh hasil sebesar 6,9 kilogram per ubin atau setara 11 ton per hektare.

Budi daya tanaman sehat itu dilakukan dengan menanam tanaman bunga di sekitar sawah sebagai upaya pengendalian hama wereng batang cokelat.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024