Jakarta (Antaranews Jateng) - Sebuah film bergenre komedi satir berjudul "Kenapa Harus Bule?" hadir untuk para pecinta film Tanah Air. Film garapan sutradara Andri Cung ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Pipin yang terobsesi untuk menikah dengan bule.

Salah satu alasan Pipin bersikukuh untuk bisa dinikahi oleh bule karena dia merasa orang bule lebih bisa menerima dirinya yang secara fisik dirasa tidak cantik.

Film ini menggambarkan realitas yang terjadi di masyarakat, dimana perempuan Indonesia dengan fisik yang dinilai 'tidak cantik' justru lebih dihargai oleh pria bule, dibanding oleh pria Indonesia sendiri. Padahal, cantik tidaknya seseorang tidak melulu harus dilihat dari fisik semata. 

Pernyataan tersebut diamini oleh salah satu pemain "Kenapa Harus Bule?" Cornelio Sunny. Menurut aktor berusia 32 tahun tersebut, definisi perempuan cantik tidak harus selalu diidentkkan dengan kulit yang putih dan selalu menggunakan make up. 

"Pesannya sesimpel kamu enggak usah berkulit putih untuk merasa cantik. Cewek Indonesia yang berani berpakaian seperti apapun itu brave buat saya. Itu keberanian tersendiri. Tidak semua perempuan bisa kayak gitu. Nah untuk saya kulit masing-masing itu penting. Ketika kamu nyaman dengan warna kulitmu itu penting sekali, karena kecantikan nongol bukan dari bentuk wajah, tapi dari dalam," ucap Cornelio saat ditanya mengenai pesan untuk Pipin - Pipin lain di luar sana, disela-sela press screening film tersebut di XXI Plaza Indonesia, Kamis (15/3).

Cornelio juga berpendapat bahwa perempuan Indonesia sudah cantik tanpa harus menggunakan make up. Menurutnya, perempuan yang selalu menggunakan make up adalah perempuan yang tidak percaya diri dengan kecantikan yang dimiliki. 

"Untuk Pipin - Pipin di luar sana, hindari make up. Kamu cantik tanpa make up. Maksudnya kamu kalau enggak pakai make up lebih cantik. kamu kalau memakai make up justru nutupin wajah, itu give dari Tuhan. Jadi pesan saya jangan enggak percaya diri. Percaya aja dengan diri sendiri. Mau pakai apa aja jangan nurutin orang. Jangan pernah mengubah diri untuk orang lain," pungkasnya.(Editor : Paramita).

Pewarta : Fathur Rochman
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024