Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang menggandeng PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk menjadikan empat blok bangunan miliknya di kawasan Kota Lama Semarang menjadi Galeri Industri Kreatif.

"Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi berbagai stakeholder untuk mengembangkan kawasan Kota Lama Semarang menjadi lebih berkembang," kata Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Kamis.

Hal tersebut diungkapkannya Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang itu usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkot Semarang, PPI, dan BNI.

Menurut dia, PPI sebagai pemilik gedung, pengelolaan oleh Pemkot Semarang, dan supervisi akan dilakukan Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sedangkan revitalisasi bangunan dibantu oleh BNI.

Ita mengatakan bangunan milik PT PPI seluas 2.000 meter persegi itu rencananya akan dibangun menjadi galeri industri kreatif dengan tujuh sektor industri yang akan mengisi kontennya dengan sistem seleksi.

Tujuh sektor industri kreatif yang akan mengisi galeri itu, antara lain industri fesyen, kuliner, kerajinan tangan, furniture, dan industri periklanan yang akan diseleksi dan dijadikan satu dalam empat blok.

"Nantinya, industri kreatif di Jateng akan diseleksi dan dijadikan satu di galeri industri kreatif ini sehingga memudahkan para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang mencari produk kreatif Jateng," katanya.

Ia menyebutkan empat blok bangunan kuno di kawasan Kota Lama Semarang itu bukanlah aset Pemkot Semarang sehingga revitalisasinya tidak bisa dibiayai oleh APBD Kota Semarang, tetapi dibantu oleh BNI.

"Revitalisasi bangunan ini dibantu BNI sebesar Rp1 miliar, termasuk sistem manajemen dan pengelolaan keuangannya. Nanti, sistem transaksinya juga diupayakan secara `cashless` atau nontunai," kata Ita.

Sementara itu, Direktur Teknik Umum dan Pengembangan PT PPI Bagja Ardi Mustawan mengatakan kerja sama itu merupakan optimalisasi aset yang dimiliki agar menghasilkan produk yang berkualitas, utamanya industri kreatif.

"Bangunan ini selama ini tidak difungsikan dan hanya dijadikan gudang penyimpanan. Makanya, bagus dimanfaatkan untuk galeri industri kreatif. Tujuannya kan bagus, semacam `integrated tourism destination`," pungkasnya.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024