Semarang (Antaranews Jateng) - Calon wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengimbau para sukarelawan pendukungnya agar bersikap santun baik dalam kampanye langsung maupun melalui berbagai media sosial.

Pelaksanaannya harus tetap menggunakan cara-cara yang bermartabat, tanpa hoaks, dan tanpa "black campaign", katanya saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Selasa.

Selain itu, cawagub yang berpasangan dengan cagub Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jateng harus cerdas dalam bermedia sosial.

Menurut Gus Yasin, hal tersebut penting ditekankan karena Jawa Tengah sedang berada pada tahun politik dan rawan terjadi adu domba.

"Kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial karena ini tahun politik, rawan dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, apalagi hoaks itu akibatnya luar biasa merugikan," ujarnya.

Putra Kiai Haji Maimoen Zubair itu berupaya menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks di berbagai media sosial dengan melakukan silaturahim dan tabayun.

"Ada cara untuk menangkal hoaks ataupun perpecahan yaitu silaturahim, bahkan dalam agama Islam juga diajarkan untuk tabayun," katanya.

Salah satu gerbang penangkal hoaks, kata dia, adalah pendidikan pondok pesantren.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu menyebutkan, peran pondok pesantren sangat besar, tidak hanya untuk mengatasi hoaks tapi juga kemajuan pemerintahan.

Pada Pilgub Jateng 2018, pasangan cagub Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar mendapat nomor urut 1.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024