Purwokerto (Antaranews Jateng) - Harga beras di pasar tradisional di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, cenderung turun karena masa panen raya sedang berlangsung di beberapa daerah.

"Harga beras IR 64 kualitas medium saat ini Rp9.500 per kilogram, kalau yang bagus Rp10.500 per kilogram," kata salah seorang pedagang beras, Novi di Pasar Wage, Purwokerto, Selasa.

Menurut dia, penurunan harga beras sudah berlangsung lebih dari dua pekan atau sejak memasuki masa panen.

Kendati demikian, dia mengakui jika harga beras medium dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan sebesar Rp200 per kilogram.

"Saya enggak tahu kenapa naik sekitar Rp200 per kilogram. Tapi saya yakin, harga beras masih bisa turun lagi karena sampai sekarang masih berlangsung panen raya," katanya.

Sekretaris Asosiasi Perberasan Banyumas Fatkhurrohman mengakui jika harga beras di pasaran telah turun meskipun saat sekarang mengalami kenaikan sebesar Rp200 per kilogram.

Menurut dia, kenaikan harga sebesar Rp200 per kilogram tersebut terjadi atas keinginan petani setelah mereka mendengar Bulog menerapkan fleksibilitas harga sebesar 20 persen dari harga pembelian pemerintah (HPP).

"Harga pembelian beras oleh Bulog saat ini sebesar Rp8.760 per kilogram. Harga beras di pasaran sebenarnya sudah cenderung turun namun begitu mendengar kabar kenaikan harga pembelian oleh Bulog, petani meminta harga beras mereka naik," katanya.

Meskipun demikian, dia mengaku optimistis harga beras di pasaran dalam beberapa waktu ke depan cenderung turun karena saat sekarang masih berlangsung panen raya.

Menurut dia, penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh mulai berkurangnya permintaan dari luar daerah seperti Jawa Barat.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya gangguan distribusi beras akibat adanya bencana alam dan kerusakan infrastruktur jalan, Fatkhurrohman mengatakan hal itu tidak berdampak bagi pedagang di Banyumas khususnya yang menjadi mitra kerja Bulog karena saat sekarang sedang fokus untuk memasok beras ke Bulog Banyumas.

"Saat sekarang, kami lebih banyak bermain lokalan dengan memasok beras ke Bulog sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi jalan rusak maupun bencana di sejumlah daerah. Bahkan, saat masih banyak permintaan dari Jawa Barat, pedagangnya yang datang sendiri untuk mengambil beras sehingga kami tidak terkendala oleh pengiriman," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024