Temanggung (Antaranews Jateng) - Beberapa pabrik rokok yang biasanya membeli tembakau hasil panen petani Temanggung, Jawa Tengah, hingga saat ini belum pastikan kuota pembelian mereka, kata Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Temanggung Untung Prabowo.

Untung di Temanggung, Sabtu, mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya bersama anggota Komisi B DPRD Kabupaten Temanggung melakukan kunjungan kerja ke PT Djarum, namun pabrik rokok ini belum menentukan jumlah kuota pembelian tembakau tahun 2018.

"Kami sudah melakukan kunjungan, belum ada kepastian mau membeli berapa ribu ton pada panen tembakau tahun ini," katanya.

Berdasarkan pengalaman pada panen tembakau tahun-tahun sebelumnya, pabrik rokok kretek ini biasanya melakukan pembelian tembakau dari petani antara 4.000 hingga 5.000 ton tembakau rajangan kering.

Ia menuturkan pabrik rokok di Kudus ini juga pernah melakukan penyerapan tembakau rajangan kering lebih dari itu, terutama saat tembakau produksi petani kualitasnya sesuai dengan kebutuhan pabrik tersebut.

"Harapan kami pada masa panen tembakau nanti, PT Djarum tetap melakukan pembelian di kisaran angka tersebut," katanya.

Ia menyampaikan pabrik rokok lainnya yang biasa membeli tembakau Temanggung, seperti PT Gudang Garam dan Bentoel juga belum ada informasi tentang kuota pembelian mereka.

Ia mengatakan meskipun dari pabrikan belum menentukan kuota pembelian, namun sebagian petani tembakau di wilayah Kabupaten Temanggung sudah mulai melakukan persiapan tanam tembakau.

Persiapan awal yang dilakukan oleh petani yakni melakukan penyemaian benih tembakau secara pribadi.

Menurut dia, petani tembakau yang sudah melakukan penyemaian benih tembakau, antara lain di lereng Gunung Prahu di wilayah Kecamatan Tretep dan Wonoboyo.

"Petani di lereng gunung Prahu biasanya lebih awal masa tanamnya. Mungkin karena terpengaruh musim dan kebiasaan petani tembakau dari dulu," katanya.

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024