Solo (Antaranews Jateng) - Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Jawa Tengah, menambah mesin elektronik parkir (e-parkir) di beberapa lokasi, di antaranya Koridor Gatot Subroto dan dr Radjiman.

"Sebelumnya, tepatnya pada April 2017 kami sudah menempatkan dua mesin elektronik di pelataran parkir Pasar Singosaren. Saat ini kami tambah sebanyak tujuh mesin. Jadi totalnya ada sembilan mesin," kata Kepala Dishub Kota Surakarta Hari Prihatno di sela pengaktifan mesin e-parkir di Solo, Jumat.

Sebagai rincian, dikatakannya, empat di antaranya berada di kawasan Jalan dr Radjiman, dua di Pelataran Pasar Singosaren, dan tiga di Jalan Gatot Subroto.

Ia mengatakan sejauh ini kesadaran warga Kota Solo terhadap ketentuan parkir pada sistem e-parkir ini sudah cukup tinggi. Menurut dia, hal itu terlihat dari mulai berkurangnya jumlah pengendara yang menanyakan penggunaan mesin parkir tersebut.

"Dari perhitungan kami, dari total kendaraan yang masuk ke Pelataran Pasar Singosaren, sekitar 30 persennya sudah bisa mengoperasikan sendiri tanpa perlu bantuan dari petugas, tetapi sisanya masih harus bertanya dulu," katanya.

Ia mengakui sebagian orang masih asing dengan penerapan parkir elektronik tersebut. Meski demikian, dikatakannya, tujuan pemerintah menerapkan sistem e-parkir ini adalah untuk meminimalisasi transaksi yang dilakukan secara tunai.

"Dengan transaksi nontunai, pencatatan pendapatan retribusi parkir dapat lebih maksimal dan transparan. Selain itu, sistem ini juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran tarikan retribusi parkir," katanya.

Sementara itu, terkait dengan sistem tersebut saat ini pihaknya menggandeng BRI sebagai penyedia mesin dan kartu e-parkir. Ke depan, pihaknya berupaya untuk memasang mesin e-parkir yang dapat digunakan untuk transaksi semua kartu.

"Kalau saat ini mesin e-parkir yang dipasang hanya dapat digunakan untuk transaksi satu kartu yaitu Brizi," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Manajer Pemasaran BRI Surakarta Endang Budi Astuti mengatakan masyarakat bisa memperoleh kartu tersebut di setiap Kantor Cabang BRI di Indonesia.

"Untuk bisa memperoleh kartu tersebut, masyarakat hanya dikenakan biaya Rp20.000. Kartu ini bisa untuk menampung saldo hingga Rp1 juta," katanya.



 

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024