Jepara (Antaranews Jateng) - Sebuah tebing di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengalami longsor akibat gerusan air hujan hingga menutup akses jalan warga desa setempat.

"Dampak longsor sangat dirasakan oleh warga Desa Tempur, Kecamatan Keling, karena menutupi satu-satunya akses jalan bagi warga yang hendak menuju daerah lain atau ke kota," kata Kepala Desa Tempur Sutoyo di Jepara, Kamis.

Ia mengatakan, tanah longsor pada tebing dengan ketinggian 20 meter tersebut terjadi Kamis (8/3) pagi bersamaan dengan hujan deras dan menutupi jalan hingga jarak 10 meter dengan ketebalan timbunan tanah di jalan mencapai 80 sentimeteran.

Akibat kejadian tersebut, katanya, warga Desa Tempur bergotong royong membersihkan jalan dari timbunan material longsoran tersebut agar tidak menutupi jalan.

Ketua Forum Relawan Desa Tangguh Bencana Desa Tempur Solikin menambahkan kegiatan bersih-bersih jalan di lokasi tanah longsor melibatkan puluhan warga, termasuk masyarakat yang tergabung dalam forum relawan.

Meskipun lokasi kejadiannya di Desa Damarwulan, kata dia, warga yang paling terkena dampaknya merupakan warga Desa Tempur karena merupakan akses utama warga menuju Desa Damarwulan maupun ke Kota Jepara.

"Beruntung kejadian tanah longsor pada pukul 08.30 WIB sehingga para pelajar maupun pegawai banyak yang sudah berangkat, sedangkan aktivitas warga yang hendak ke pasar pada siang hari terpaksa menunggu jalan dibersihkan," ujarnya.

Sebelum terjadi tanah longsor, katanya, daerah setempat memang terjadi hujan deras.

Upaya membersihkan jalan yang tertimbun material longsor dengan cara manual sehingga akses jalan baru bisa dilewati sekitar pukul 14.00 WIB.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jepara Pujo Prasetyo menambahkan upaya pembersihan jalan dari material longsor sudah dilakukan oleh warga bersama personel BPBD serta relawan yang diterjunkan ke lokasi.

Menurut dia keberadaan relawan di desa setempat cukup bagus karena setiap ada bencana biasanya langsung bergerak cepat, termasuk ketika ada longsor yang menutupi akses jalan tentunya mereka langsung melakukan pembersihan jalan agar bisa dilalui.

"BPBD Jepara ke lokasi juga sambil membawa bantuan logistik untuk menunjang kegiatan di lokasi," ujarnya.

Ia berharap tidak ada longsor susulan karena daerah setempat ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama memang rawan longsor.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jepara Kusdiyarto menambahkan Desa Tempur merupakan salah satu desa tangguh bencana sehingga warganya juga sudah terlatih.

Pembentukan desa tangguh bencana, katanya, dilakukan pada tahun 2016 dengan anggaran dari pusat.

Selain diresmikan desa tangguh bencana, lanjut dia, dibentuk pula forum relawan Desa Tempur yang memiliki anggota sebanyak 30 personel.

"Mereka merupakan tangan panjang BPBD Jepara yang sudah dibekali berbagai kemampuan, mulai dari mitigasi bencana, pembuatan jalur evakuasi bencana hingga pembuatan peta risiko bencana," ujarnya.

BPBD Jepara, lanjut dia, juga membuat kegiatan penunjang seperti pemasangan rambu jalur evakuasi.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024