Semarang (Antaranews Jateng) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Juliari P Batubara menilai regenerasi politik di Indonesia akan berjalan baik karena masih banyak generasi muda yang peduli dan sadar mengenai pentingnya politik.

"Yang penting, `awareness` dulu. Bagaimana generasi muda ini `aware` dulu. Tak kenal maka tak sayang," katanya, di sela diskusi "Peran Diplomasi Parlemen Untuk Memenangkan Persaingan Global dan Regional" di Semarang, Rabu.

Dalam diskusi yang berlangsung di kampus FISIP Universitas Diponegoro Semarang itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) itu mengenalkan peran badan yang merupakan salah satu alat kelengkapan DPR RI tersebut.

Politikus PDI Perjuangan itu mengakui masih banyak yang belum mengenal dan mengetahui peran BKSAP DPR RI, termasuk alat kelengkapan DPR RI lainnya sehingga perlunya sosialisasi semacam itu untuk memberikan pemahaman.

"Kalau ada yang bilang banyak generasi muda antipolitik, saya rasa enggak bener juga. Selama mereka masih mengkritisi, banyak komentar tentang politik, ya, berarti peduli," kata anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil Jateng I tersebut.

Justru, kata dia, yang paling dikhawatirkan ketika sudah tidak ada lagi kepedulian terhadap perpolitikan yang ditandai tidak adanya lagi kritik, tanggapan, dan sebagainya yang menandakan masyarakat bersikap apatis terhadap politik.

"Kritik, tanggapan, komentar terhadap politik perlu selama kepentingannya konstruktif. Untuk masyarakat apatis, saya rasa masih jauh. Belum sampai ke apatis. Regenerasi politik, saya yakin tetap berjalan dengan baik," katanya.

Lebih jauh, Ari, sapaan akrab Juliari menjelaskan BKSAP merupakan ujung tombak diplomasi parlemen di Indonesia, termasuk membantu Pemerintah RI dalam melakukan diplomasi, baik skala regional maupun global.

Sebagai "voice of peope", kata dia, diplomasi yang dilakukan DPR RI sedikit berbeda dengan diplomasi pemerintah, sebab diplomasi BKSAP lebih fleksibel dan berani dengan situasi yang dihadapi berbeda dengan forum pemerintah.

Ia mencontohkan BKSAP dalam berbagai forum parlemen, baik regional seperti Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau global seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) selalu aktif menyuarakan kepentingan masyarakat Indonesia.

"Sebagai `track 2 diplomacy`, diplomasi kami lebih fleksibel dan lebih berani. Kami lebih leluasa mengajukan draf resolusi terkait isu perlindungan migrant worker, seperti di forum Asian Parliamentary Assembly (APA)," tegas Ari.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024