Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjamin pembangunan Taman Keluarga Berencana (KB) menjadi Taman Indonesia Kaya tidak akan menggusur pedagang kaki lima (PKL) di kawasan itu.

"Kami tidak akan gusur, tetapi mereka (PKL Taman KB, red.) dipindahkan sementara di sekitar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang untuk penataan taman agar jadi lebih bagus," katanya di Semarang, Rabu.

Ia menjelaskan sekarang ini sedang dilakukan renovasi Taman KB yang juga disebut Taman Menteri Supeno menjadi Taman Indonesia Kaya oleh Djarum Foundation dan progres pembangunan sudah mencapai 50 persen.

Para PKL, kata Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu, sementara harus pindah karena akan dibangun "shelter" yang nantinya diperuntukkan bagi para PKL di Taman KB dengan kondisi yang lebih bagus.

Relokasi sementara, kata dia, juga sudah berdasarkan pertemuan dan sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang sekitar 2-3 kali kepada pedagang, dengan lokasi yang tidak jauh dari tempat asal berjualan.

"Rencananya, taman tersebut akan rampung Mei 2018. Namun, kami baru akan meresmikannya pasca-Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018 atau setelah Lebaran tahun ini," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Diakuinya, sempat terjadi aksi demo yang dilakukan PKL Taman KB, tetapi ketua paguyuban pedagang setempat mengakui kesalahan atas cara komunikasi yang tidak tepat kepada Pemkot Semarang dan sudah meminta maaf.

"Saya sudah sampaikan. Panjenengan jagan khawatir terkait relokasi ini. Kalaupun di Shelter Pandanaran II nanti enggak cukup juga, nanti akan ditempatkan di shelter sementara sambil menunggu shelter yang permanen," katanya.

Yang jelas, Hendi mengharapkan masyarakat mendukung program pembangunan yang dilakukan Pemkot Semarang, termasuk Taman Indonesia Kaya dengan menjadikannya lebih bagus, baik bentuk maupun fungsinya nanti.

"Nantinya, tempat ini akan menjadi wadah ekspresi bagi para seniman dan pekerja seni yang dapat dinikmati masyarakat Jateng secara gratis dan mendorong lebih banyak lagi orang-orang kreatif, khususnya generasi muda," katanya.

 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024