Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menekankan pentingnya edukasi kebencanaan bagi seluruh lapisan masyarakat guna meminimalkan kerugian dan jumlah korban terdampak bencana.

"Jateng merupakan supermarket bencana di mana segala macam bencana mulai dari banjir, rob, tanah longsor, kebakaran, kekeringan, hingga tsunami mengancam sebagian besar wilayah sehingga edukasi kebencanaan penting," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Rabu.

Ia mengungkapkan, dari 35 kabupaten/kota yang ada di Jateng, 22 daerah di antaranya memiliki tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi, sedangkan 13 wilayah lainnya dengan tingkat kerawanan sedang.

Terkait dengan hal itu, Sekda meminta adanya prioritas edukasi dan sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat, khususnya bagi yang berada di wilayah rawan bencana.

Menurut dia, dengan mengintensifkan edukasi dan sosialisasi tersebut, masyarakat menjadi paham dan mengerti cara penyelamatan diri saat terjadi bencana alam.

Selain melakukan edukasi dan sosialisasi, Pemprov Jateng meminta masyarakat terus menjaga dan menghidupkan kembali kearifan lokal yang sudah ada sejak zaman dulu.

"Kearifan lokal tersebut merupakan ilmu titen yang dapat mendeteksi terjadinya suatu bencana sehingga akan meminimalkan korban jiwa saat terjadi bencana," ujarnya.

Sekda mengakui untuk melakukan penanganan kebencanaan yang baik serta sedini mungkin, diperlukan anggaran yang cukup besar.

"Sata meminta agar pemerintah kabupaten/kota mengusahakan dan memperjuangkan alokasi anggaran kebencanaan mencapai satu persen dari total APBD masing-masing daerah," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024