Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, memprioritaskan revitalisasi tiga pasar tradisional yaitu Pasar Klewer Timur, Pasar Tunggulsari, dan Pasar Jebres pada 2018.
"Untuk Pasar Klewer Timur ini anggarannya kami ajukan ke Kementerian Perdagangan sebesar Rp53 miliar, Pasar Tunggulsari Rp6 miliar, dan Pasar Jebres anggarannya dari Gubernur sebesar Rp13,5 miliar," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Selasa.
Ia mengatakan jika anggaran tersebut kurang, akan diambilkan di APBD Kota Surakarta. Sedangkan untuk rencana revitalisasi Pasar Legi, pihaknya mulai melakukan persiapan salah satunya menyusun "detail engineering design" (DED). Selain itu, pihaknya juga akan memetakan pedagang dan permasalahannya.
"Pada prinsipnya untuk Pasar Legi ini kami kaji dulu, misalnya mau pasar darurat di mana, masalahnya apa, jumlah pedagang berapa, kaitan dengan pasar ini akan dibuat seperti apa," katanya.
Selanjutnya, jika hasil dari beberapa proses tersebut sudah ada maka akan muncul rencana pembangunan pasar dan rencana penggunaan uang untuk pembangunan pasar tersebut. "Baru kemudian anggarannya akan kami ajukan ke Kemendag," katanya.
Ia memperkirakan anggaran untuk pembangunan juga berasal dari gotong-royong beberapa pihak.
Mengenai rencana desain pembangunan Pasar Legi, pihaknya juga belum dapat memperkirakan. Meski demikian, akan berbeda dengan Pasar Klewer Timur yang terdiri dari empat lantai.
"Untuk Pasar Klewer Timur ini anggarannya kami ajukan ke Kementerian Perdagangan sebesar Rp53 miliar, Pasar Tunggulsari Rp6 miliar, dan Pasar Jebres anggarannya dari Gubernur sebesar Rp13,5 miliar," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Selasa.
Ia mengatakan jika anggaran tersebut kurang, akan diambilkan di APBD Kota Surakarta. Sedangkan untuk rencana revitalisasi Pasar Legi, pihaknya mulai melakukan persiapan salah satunya menyusun "detail engineering design" (DED). Selain itu, pihaknya juga akan memetakan pedagang dan permasalahannya.
"Pada prinsipnya untuk Pasar Legi ini kami kaji dulu, misalnya mau pasar darurat di mana, masalahnya apa, jumlah pedagang berapa, kaitan dengan pasar ini akan dibuat seperti apa," katanya.
Selanjutnya, jika hasil dari beberapa proses tersebut sudah ada maka akan muncul rencana pembangunan pasar dan rencana penggunaan uang untuk pembangunan pasar tersebut. "Baru kemudian anggarannya akan kami ajukan ke Kemendag," katanya.
Ia memperkirakan anggaran untuk pembangunan juga berasal dari gotong-royong beberapa pihak.
Mengenai rencana desain pembangunan Pasar Legi, pihaknya juga belum dapat memperkirakan. Meski demikian, akan berbeda dengan Pasar Klewer Timur yang terdiri dari empat lantai.