"Differences Unite" Hadirkan Karya Lukisan Anak Berkebutuhan Khusus

Jakarta (Antaranews Jateng)- Komposer Ananda Sukarlan menggelar sebuah pertunjukan musik bertajuk "Differences Unite". Acara yang terselenggara berkat kerjasama antara Yayasan Naraya Kasih Indonesia, Ananda Sukarlan Center, Yayasan Daya Pelita Kasih dan Art Brut Indonesia Foundation ini, digelar di Ballroom Hotel J.S Luwansa, Jakarta pada Senin (5/3). "Difference Unite" menghadirkan berbagai rangkaian acara mulai dari pertunjukan piano, musik sastra, hingga pameran lukisan.

Pertunjukan piano yang dimainkan oleh Ananda Sukarlan menjadi highlight dari acara tersebut, menampilkan karya-karya terbaiknya, seperti "Rhapsodia Nusantara No. 15" yang didedikasikan untuk pianis yang hanya memiliki satu tangan. Lalu, dirinya juga membawakan karya terbaru yang berjudul "Ambilkan Bulan Bu", dan "Untuk Menerangi Jakarta", yang dipersembahkan kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

"Targetnya (pertunjukan musik) ini untuk menunjukkan bahwa perbedaan itu indah, perbedaan itu ada dan indah. Bukan hanya perbedaan agama, ras, suku, tapi juga perbedaan cara berpikir, pandangan politik, yang kita semua punya perbedaan dan justru itu membuat hidup ini Indah," ucap Ananda dalam jumpa pers sebelum konser musik digelar.

Yang juga menarik dari acara "Difference Unite" adalah pameran lukisan karya anak-anak berkebutuhan khusus dari Sekolah Daya Pelita Kasih Jakarta. Lukisan yang dipamerkan ini merupakan bentuk ekspresi atau perasaan anak-anak tersebut yang dicurahkan lewat goresan kuas dan tinta.

"Visual art ini adalah sebagai terapi untuk murid-murid kami, karena sebagian besar dari mereka itu non verbal, tidak bisa berekspresi, tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Jadi melalui lukisan itu, mereka bisa berekspresi melalui warna, melalui coretan," ucap Ketua Yayasam Sekolah Daya Pelita Kasih, Lita Wewengkang dalam kesempatan yang sama.

Ada 10 karya lukisan yang dipamerkan. Sepuluh lukisan tersebut merupakan karya dari 9 murid. Mereka adalah Bima Ariasena Adisoma, Diego Luister Berel, Fero Adhimada, Daya Olivia, Indhy Mutiarahma, Aurelie, Jane Gabriella, Seto, dan Mahadana Trayusa.

"Hasil penjualan lukisan 70 persen adalah untuk si pelukis. Kemudian dari hasil itu mereka bisa menabung. kemudian yang 30 persen itu kami untuk pengembangan programnya," pungkas Lita.(Editor : Maria Cicilia Galuh).

 


Pewarta : Fathur Rochman
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024