Semarang (Antaranews Jateng) - Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah terus menyosialisasikan pola asuh anak dan remaja dalam keluarga dengan penuh cinta kasih sebagai upaya meningkatkan etika sopan santun yang mulai luntur.

"Etika sopan santun belakangan ini semakin memudar akibat dari kurangnya rasa menghargai anak kepada orang yang lebih tua, mereka cenderung asosial, acuh tak acuh atau tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya," kata Wakil Ketua III Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Rini Sri Puryono di Semarang, Senin.

Ia mengungkapkan, dalam beberapa kasus, anak-anak mengalami kekurangan gizi atau justru mengalami obesitas karena ketidakpahaman orang tua dalam pemenuhan tumbuh kembang anak.

Selain itu, masih banyak anak terpaksa tidak bersekolah karena berbagai alasan.

"Masih banyak lagi masalah lainnya, lunturnya cinta tanah air, maraknya tawuran, kenakalan remaja, dan sebagainya," ujarnya.

Ia mengakui jika perkembangan informasi dan teknologi saat ini tidak bisa ditolak, baik yang berdampak positif maupun negatif.

Saat ini, kata dia, anak-anak banyak yang sudah bisa mengoperasionalkan gawai, padahal mereka belum mampu menyaring informasi yang boleh diakses.

"Di sinilah peran orang tua untuk mendampingi anaknya, termasuk dalam memanfaatkan informasi secara bijak," katanya.

Mengingat pentingnya pola asuh anak, Tim Penggerak PKK Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Panduan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam Keluarga dengan Penuh Cinta Kasih dan Sayang.

Hal itu bertujuan memudahkan kader PKK di kabupaten/kota, bahkan di desa/kelurahan dalam menjelaskan kepada masyarakat mengenai pola asuh anak dan remaja yang baik.

"Konsep yang perlu kita pahami bersama, pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang merupakan satu kesatuan proses pembelajaran para kader dan orang tua, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengasuhan kepada anak sesuai perkembangan umur," ujarnya.
 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024