Batang (Antaranews Jateng) - Sebanyak 63 persen dari 72 sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta di Kabupaten Batang, Jawa Tengah siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas) Batang Achmad Taufiq.
Ia mengatakan bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK maka ujian akan melaksanakan dengan menggunakan sistem ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
"Hal ini masih menjadi keprihatinan. Akan tetapi insya Allah, pada tahun ke depan bisa 100 persen, sesuai dengan harapan pemerintah," katanya di Batang, Senin.
Menurut dia, Dinas Pendidikan akan terus memberikan dukungan dan semangat bagi sekolah yang saat ini masih menggunakan UNKP sehingga pada tahun ke depan dapat menyusul dengan sistem UNBK.
Selain itu, kata dia, bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan ujian mandiri atau belum bisa beli sendiri maka mereka akan menumpang pada sekolah SLTA karena jadwal pelaksanaan ujian antara SMP dengan SLTA berbeda.
Pelaksanaan ujian antara SMP, MTs dengan SMA Aliyah itu kan beda waktu sehingga laboratorium komputer yang dimiliki, SMA, madrasah aliyah (MA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat dipinjam oleh SMP dan MTs terlebih dulu, katanya.
Ia mengatakan bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan ujian mandiri maka mereka terpaksa menyewa peralatan komputer dari luar sekolah.
Kendati demikian, kata dia, biaya sewa alat komputer itu relatif cukup murah yaitu sekitar Rp50 ribu sehingga siswa bisa mengikuti gladi bersih, dan pelaksanaan ujian selama tiga hari.
"Yang saya ketahui, baru satu sekolah yang melakukan sistem persewaan, yaitu SMP Negeri 1 Warungasem. Adapun yang lain, semuanya ada yang sudah memanfaatkan laboratorium komputer kemudian ada yang menumpang juga," katanya.
Ia mengatakan bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK maka ujian akan melaksanakan dengan menggunakan sistem ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
"Hal ini masih menjadi keprihatinan. Akan tetapi insya Allah, pada tahun ke depan bisa 100 persen, sesuai dengan harapan pemerintah," katanya di Batang, Senin.
Menurut dia, Dinas Pendidikan akan terus memberikan dukungan dan semangat bagi sekolah yang saat ini masih menggunakan UNKP sehingga pada tahun ke depan dapat menyusul dengan sistem UNBK.
Selain itu, kata dia, bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan ujian mandiri atau belum bisa beli sendiri maka mereka akan menumpang pada sekolah SLTA karena jadwal pelaksanaan ujian antara SMP dengan SLTA berbeda.
Pelaksanaan ujian antara SMP, MTs dengan SMA Aliyah itu kan beda waktu sehingga laboratorium komputer yang dimiliki, SMA, madrasah aliyah (MA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat dipinjam oleh SMP dan MTs terlebih dulu, katanya.
Ia mengatakan bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan ujian mandiri maka mereka terpaksa menyewa peralatan komputer dari luar sekolah.
Kendati demikian, kata dia, biaya sewa alat komputer itu relatif cukup murah yaitu sekitar Rp50 ribu sehingga siswa bisa mengikuti gladi bersih, dan pelaksanaan ujian selama tiga hari.
"Yang saya ketahui, baru satu sekolah yang melakukan sistem persewaan, yaitu SMP Negeri 1 Warungasem. Adapun yang lain, semuanya ada yang sudah memanfaatkan laboratorium komputer kemudian ada yang menumpang juga," katanya.