Kudus (Antaranews Jateng) - Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama 2017 melampaui penyaluran premium karena penyaluran pertalite mencapai 65 juta liter, sedangkan premium hanya 12,77 juta liter.

"Hal itu sudah diprediksi sebelumnya karena permintaan pertalite menunjukkan tren kenaikan," kata Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan di Kudus, Sabtu.

Apalagi, lanjut dia, masyarakat Kudus tentu sudah keunggulan pertalite yang memiliki level research octane number (RON) 90 tentu lebih unggul dibandingkan dengan premium yang hanya memiliki level RON 88.

Pada akhir tahun 2016, lanjut dia, tren kenaikan permintaan mulai terlihat karena pada bulan September 2016 permintaan pertalite lebih dari 1 juta liter.

Selanjutnya, kata dia, pada bulan-bulan berikutnya terjadi lonjakan menjadi 5,06 juta liter per bulannya.

Pada bulan Desember 2016 terjadi kenaikan permintaan menjadi 6,19 juta liter.

Selama 2017, lanjut Teddy, permintaan memang berfluktuasi karena paling rendah mencapai 5,37 juta liter, sedangkan tertinggi mencapai 6,23 juta liter.

Untuk permintaan pertalite secara total selama 2017 mengalami lonjakan menjadi 65 juta liter dari tahun sebelumnya hanya 23,36 juta liter.

"Dengan demikian, wajar penyalurannya sudah melampaui BBM jenis premium," ujarnya.

Permintaan premium, lanjut dia, semakin berkurang seiring semakin terbatasnya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual premium.

Ia mencatat dari belasan SPBU di Kabupaten Kudus hanya empat SPBU yang masih menyediakan premium.

Keempat SPBU tersebut, yakni SPBU di Jalan Kudus-Demak, SPBU di Jalan Lingkar UMK, SPBU Peganjaran, Kecamatan Bae dan SPBU Papringan, Kecamatan Kaliwungu.

Pada tahun 2016 total penyaluran premium mencapai 57,85 juta liter atau lebih tinggi dibandingkan pertalite yang hanya 23,36 juta liter.

Lonjakan permintaan juga diikuti BBM jenis pertamax karena selama 2017 mencapai 24,45 juta liter, sedangkan selama 2016 permintaan pertamax hanya 20,1 juta liter.

Sementara permintaan solar sepanjang bulan Januari-Desember 2016 berkisar 4,3 juta liter per bulannya, sedangkan selama 2017 berkisar 5,1 juta liter.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024