Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta akan meningkatkan koordinasi dengan Perum Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta terkait penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) ke pedagang pada kegiatan operasi pasar.

"Ini untuk mengantisipasi agar pasokan CBP dari Bulog ke pedagang lebih lancar," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Jumat.

Ia mengatakan seharusnya tersendatnya pasokan tidak perlu terjadi mengingat stok beras yang dimiliki oleh Bulog ada.

Selain itu, dikatakannya, Bulog yang juga bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah sejak awal berkomitmen menyuplai CBP tersebut untuk menahan gejolak harga yang terjadi di pasaran.

"Kami dari TPID juga akan mengevaluasi secara menyeluruh terkait alasan tersendatnya pasokan ini. Kami harus mengevaluasi ini secara `case by case`, tidak bisa disamaratakan. Bisa saja kondisi pasar satu dengan yang lain tidak sama," katanya.

Sebelumnya, tepatnya pada minggu lalu sejumlah pedagang beras di Pasar Legi Surakarta mengeluhkan tersendatnya beras kualitas medium dari Bulog. Salah satu pedagang Ali Wiyono mengatakan kekosongan pasokan terjadi sekitar 10 hari.

Meski demikian, pada hari Senin (19/2) penyaluran beras sudah kembali dilakukan oleh Bulog tetapi jumlahnya tidak sesuai dengan yang diajukan oleh pedagang.

"Saya minta 30 sak tetapi hanya dikirim 18 sak," katanya.

Pihaknya berharap ke depan penyaluran kembali lancar mengingat masyarakat menyukai beras tersebut. Selain harganya murah, yaitu Rp9.350/kg, untuk kualitas beras juga lebih bersih. 

Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024