Semarang  (Antaranews Jateng) - Komunitas Cah Semarang Hebat dibentuk untuk menangkal berita-berita hoaks yang kian marak di media sosial, terutama pada tahun-tahun ini yang merupakan sebagai tahun politik.

"Kota Semarang menjadi pionir di Jawa Tengah dalam perkembangan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jateng Dadang Somantri di Semarang, Senin.

Hal tersebut diungkapkannya usai pelantikan komunitas media sosial Cah Semarang Hebat, berbarengan dengan Semarang Digital Kreatif dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kota Semarang.

Aspirasi dan informasi yang dikelola oleh Komunitas Cah Semarang Hebat, Semarang Digital Kreatif, dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kota Semarang dibina oleh Diskominfo Kota Semarang.

Dadang menjelaskan Kota Semarang juga menjadi kiblat bagi kabupaten/kota yang ada di Jateng dalam pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi sehingga perannya sangat penting untuk menangkal berita hoaks.

"Jika sinergi antara kabupaten/kota dengan provinsi telah berjalan baik, pada tahun politik ini sekiranya komunitas-komunitas bisa lebih bijak dalam bermedia sosial, terutama mengantisipasi hoaks," katanya.

Berita dan informasi yang diterima, kata dia, haruslah disaring dan diverifikasi terlebih dahulu kebenarannya sebelum di-"share" atau disebarkan untuk menanggulangi maraknya berita-berita hoaks.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui pada tahun politik ini penting sekali adanya keseimbangan agar informasi yang beredar di media sosial tidak didominasi hoaks dan "bullying".

"Komunitas-komunitas ini bisa berperan aktif menjembatani jalur informasi dari pemerintah atau stakeholder terkait, misalnya permasalahan banjir yang menimpa masyarakat," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.

Tentunya, kata dia, komunitas-komunitas tersebut bisa berperan aktif dalam menyosialisasikan program-program Pemerintah Kota Semarang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat secara luas.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi berharap keberadaan komunitas-komunitas tersebut bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Semarang, terutama dalam menyosialisasikan program pemerintah.

Banyak informasi yang berhubungan dengan kegiatan pemerintah kota tidak bisa sampai kepada masyarakat secara benar, lanjut politikus PDI Perjuangan itu, sehingga tugas komunitas-komunitas ini untuk menyosialisasikan secara tepat.

"Tidak sampainya informasi secara benar karena ada distorsi dan simpang siur informasi oleh maraknya lalu lintas informasi yang tersebar di media sosial yang kadang belum diverifikasi sumber dan kebenarannya," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024