Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kirab Pusaka yang digelar setiap menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi ajang wisata budaya bagi masyarakat Banyumas dan sekitarnya.

Dari pantauan Antara di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu pagi, ribuan warga dari berbagai daerah tampak memadati sepanjang ruas Jalan Jenderal Soedirman untuk menyaksikan Kirab Pusaka dalam rangka Hari Jadi Ke-447 Banyumas.

Bahkan, warga yang menyaksikan kirab tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Banyumas tetapi juga daerah lainnya seperti Cilacap dan Purbalingga termasuk beberapa wisatawan yang menginap di sejumlah hotel pusat kota Purwokerto.

Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Edo mengaku kagum terhadap empat pusaka Kabupaten Banyumas yang dikirab termasuk seni budaya tradisional Banyumasan yang mengiringi kirab tersebut.

"Acara seperti ini sangat menarik dan bisa menjadi agenda wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke sini. Hanya saja, perlu ditata dengan lebih baik lagi sehingga tidak terkesan semrawut karena tidak ada pembatas antara penonton dan jalur yang dilalui peserta kirab," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Cilacap, Tutiek mengaku sengaja datang ke Purwokerto untuk sekadar melihat Kirab Pusaka Kabupaten Banyumas yang digelar satu kali dalam setahun.

"Kirab pusaka semacam ini hanya ada di Banyumas, karena di kabupaten lain yang masuk wilayah eks Keresidenan Banyumas seperti Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara tidak ada. Kirab dalam rangka hari jadi kabupaten-kabupaten itu hanya sekadar membawa Panji Lambang Daerah dan seni tradisional," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Joko Wiyono mengatakan Kirab Pusaka sudah menjadi satu agenda tahunan wisata budaya di Kabupaten Banyumas.

Dengan demikian, kata dia, Kirab Pusaka selalu ditunggu oleh wisatawan baik lokal maupun regional.

"Kegiatan ini diharapkan menjadi wahana untuk melestarikan budaya, seni tradisional dan karakter wong Mbanyumas," katanya.

Ia mengatakan empat pusaka yang dikirab terdiri atas Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul serta mempunyai makna masyarakat Banyumas memosisikan diri di tengah kehidupan masyarakat dengan selalu bertumpu pada keimanan dan ketakwaan.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024