Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menginformasikan bahwa program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) pada 2018 telah mulai berjalan lancar, tanpa adanya kendala.
"Program Upsus Siwab di Banjarnegara berjalan dengan lancar mulai tanggal 1 Januari 2018 lalu," kata Kasi Produksi, Pengembangan, dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Hanif Ahmadi, di Banjarnegara, Rabu.
Padahal, kata dia, pada 2018 diterapkan sistem pelaporan baru, yaitu menggunakan sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).
"Jika pada tahun 2017 dipakai sistem pelaporan manual dan juga iSIKHNAS, maka pada tahun 2018 ini hanya menggunakan iSIKHNAS saja dan ternyata semuanya berjalan dengan baik tanpa adanya kendala berarti," katanya.
Seluruh inseminator yang ada di Banjarnegara, kata dia, telah melakukan pelaporan langsung menggunakan aplikasi iSIKHNAS.
"Dan karena sebelumnya kami sudah melakukan pelatihan bagi inseminator untuk mempersiapkan penerapan aplikasi iSIKHNAS, maka pada saat ini seluruh inseminator telah melakukan pelaporan dengan baik," katanya.
Dia menambahkan meskipun saat ini intensitas hujan di Banjarnegara tinggi, pihaknya belum menerima laporan mengenai kendala dalam program Upsus Siwab.
"Belum ada laporan yang masuk ke kami, mengenai adanya kendala dalam program Upsus Siwab meskipun curah hujan sejak bulan Januari lalu sangat tinggi," katanya.
Dia mengatakan bahwa program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting untuk meningkatkan produksi ternak sapi sudah digariskan dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan komitmen swasembada sapi," katanya.
"Program Upsus Siwab di Banjarnegara berjalan dengan lancar mulai tanggal 1 Januari 2018 lalu," kata Kasi Produksi, Pengembangan, dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Hanif Ahmadi, di Banjarnegara, Rabu.
Padahal, kata dia, pada 2018 diterapkan sistem pelaporan baru, yaitu menggunakan sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).
"Jika pada tahun 2017 dipakai sistem pelaporan manual dan juga iSIKHNAS, maka pada tahun 2018 ini hanya menggunakan iSIKHNAS saja dan ternyata semuanya berjalan dengan baik tanpa adanya kendala berarti," katanya.
Seluruh inseminator yang ada di Banjarnegara, kata dia, telah melakukan pelaporan langsung menggunakan aplikasi iSIKHNAS.
"Dan karena sebelumnya kami sudah melakukan pelatihan bagi inseminator untuk mempersiapkan penerapan aplikasi iSIKHNAS, maka pada saat ini seluruh inseminator telah melakukan pelaporan dengan baik," katanya.
Dia menambahkan meskipun saat ini intensitas hujan di Banjarnegara tinggi, pihaknya belum menerima laporan mengenai kendala dalam program Upsus Siwab.
"Belum ada laporan yang masuk ke kami, mengenai adanya kendala dalam program Upsus Siwab meskipun curah hujan sejak bulan Januari lalu sangat tinggi," katanya.
Dia mengatakan bahwa program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting untuk meningkatkan produksi ternak sapi sudah digariskan dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan komitmen swasembada sapi," katanya.