Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Usaha Milik Daerah yang ada di Provinsi Jawa Tengah diminta meningkatkan performa dan sinergitasnya dengan satuan kerja perangkat daerah agar dapat maju dan terus berkembang, serta memberikan keuntungan bagi masyarakat.

"Pada 2018, performa BUMD Jateng harus lebih bagus, profesional, dan berintegritas, serta diharapkan terus memperbaiki sistem sehingga semakin hari kian transparan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.

Ganjar mengapresiasi kinerja BUMD sekaligus partipasinya dalam mendukung pencapaian visi misi Pemprov Jateng antara lain, pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, serta keikutsertaannya dalam kegiatan daerah maupun nasional di sejumlah daerah.

Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, BUMD Jawa Tengah telah memenuhi target, bahkan beberapa diantaranya melebihi target deviden pada 2017 yakni PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC), dan PDAB Tirta Utama.

"Dari target deviden Rp2,2 miliar, KIW mampu mencapai Rp4,29 milar atau 195,27 persen dari target, untuk PT SPHC dari target Rp3 miliar dapat terealisasi Rp5,75 miliar atau 191,69 persen dari target, serta PDAB Tirta Utama memberikan deviden Rp3,05 miliar atau 111,37 persendari target sebesar Rp2,74 miliar," ujarnya.

Beberapa BUMD juga mendapat pebghargaan atas keberhasilan yaitu revitalisasi Taman Maerakaca menjadi Grand Maerakaca sehingga mendongkrak jumlah pengunjung dan menjadi sumber pendapatan andalan PT PRPP.

Jumlah pengunjung Grand Maerakaca pada 2015 tercatat 73.000 orang, kemudian 2016 meningkat menjadi 131.000, dan 2017 mencapai 421.000 orang.

"Sinergitas antara BUMD dengan SKPD diperlukan di Jateng untuk menyinkronkan dengan program kerja sehingga bisa lebih mengoptimalkan peran BUMD bagi masyarakat Jateng," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024