Magelang (Antaranews Jateng) - Kuliah Kerja Nyata tematik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah, tahun 2018 mengoptimalkan peran sektor pariwisata untuk mendukung kawasan strategis pariwisata nasional Borobudur.

Ketua Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Magelang, Heni Setyowati di Magelang, Sabtu, mengatakan kegiatan tersebut sesuai tema KKN tahun ini "Optimalisasi Pariwisata di Wilayah Magelang sebagai Pendukung KSPN Borobudur".

Sebelum terjun ke masyarakat, peserta KKN mengikuti pembekalan pada 1-3 Februari 2018 di Auditorium Kampus I Universitas Muhammadiyah Magelang.

Menurut dia, tema tersebut diangkat karena pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia termasuk wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Magelang.

Di samping itu, Candi Borobudur dan wilayah di sekitarnya telah ditetapkan sebagai 10 destinasi pariwisata prioritas dari 288 KSPN yang telah ditetapkan pemerintah.

"Faktor lain yang tidak kalah penting yakni sektor pariwisata merupakan salah satu program yang dikembangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota magelang dan Kabupaten Magelang," katanya.

Ia menyebutkan, KKN tematik kali ini diikuti oleh 610 peserta yang terbagi dalam dua kelas, yakni 407 peserta kelas reguler dan 203 peserta kelas paralel.

"Mereka akan ditempatkan di wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Magelang pada 26 Februari 2018 hingga 26 Maret 2018," katanya.

Ia menuturkan lokasi yang digunakan untuk KKN di Kota Magelang ada tiga kecamatan dengan 17 kelurahan. Kemudian di Kabupaten Magelang ada sembilan kecamatan dengan 48 desa sehingga total ada 65 desa dan kelurahan yang menjadi lokasi KKN angkatan 45 kali ini.

Penentuan lokasi, katanya merupakan hasil koordinasi dengan Bappeda yang telah memetakan daerah "merah". Selain itu juga berdasarkan permintaan dari kepala desa setempat walaupun lokasinya tidak masuk dalam daerah "merah", namun minta untuk didampingi.

"Saat ini konsep yang diterapkan pemerintah tidak lagi membangun desa, tetapi desa membangun sehingga banyak desa yang butuh pendampingan terutama dalam pengelolaan dana desa," katanya.

Heni menambahkan, pembangunan yang dilakukan di desa-desa sekarang bukan lagi pembangunan fisik tetapi pembangunan mental serta karakter warga, apalagi dalam pengelolaan dana desa dimana saat ini setiap desa memperoleh kucuran dana sekitar Rp1 miliar sehingga butuh pendampingan dalam penggunaan dana tersebut.

Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT mengatakan, tema pariwisata yang diangkat terlebih pariwisata Borobudur sebagai KSPN menjadi penting mengingat pariwisata mencakup banyak unsur di dalamnya, termasuk pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pariwisata, baik wisata alam maupun budaya.

Ia menyampaikan bahwa dua hari sebelumnya UM Magelang melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) telah melakukan MoU dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang tentang pendampingan pengelolaan dana desa.

Selain itu, Fakultas Teknik juga telah melakukan pendampingan di Desa Pogalan sebagai Desa Wisata yang kini telah memiliki website dan portal desa wisata. Rektor juga berharap agar mahasiswa dapat menjadi ujung tombak untuk mengenalkan Universitas Muhammadiyah Magelang lebih luas.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024