Pati (Antaranews Jateng) - Ratusan nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mendapat bantuan "converter kit" atau alat konversi mesin kapal dari yang semula menggunakan premium menjadi bahan bakar gas.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati Edy Martanto melalui Kabid Perikanan Tangkap Slamet Riyanto di Pati, Rabu, mengatakan jumlah nelayan yang dibantu paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas 345 nelayan.

Mereka tersebar di lima kecamatan yang memang terdapat masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan, yakni Kecamatan Batangan, Juwana, Tayu, Dukuhseti, dan Pati.

"Masing-masing kecamatan tentunya mendapatkan bantuan paket konversi secara bervariasi, karena disesuaikan dengan alokasi yang diterima dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," ujarnya.

Bantuan paket yang mereka terima itu, terdiri atas mesin kapal, alat konversi (converter kit) dan tabung elpiji tiga kilogram sebanyak dua tabung.

Nelayan yang berhak mendapatkan bantuan, katanya, harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya perahu yang dimilikinya selama ini menggunakan mesin tempel dengan ukuran kurang dari lima gross ton (GT), bahan bakar yang digunakan selama ini premium.

Selain itu, mereka juga harus memiliki kartu nelayan, menggunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, mereka masuk dalam kelompok, serta perahunya bersandar di daerah setempat.

"Untuk nelayan yang belum mendapatkan, memang disarankan untuk didata, kemudian disampaikan ke dinas. Apakah tahun ini ada bantuan serupa untuk nelayan tentunya dari Kementerian ESDM yang bisa menjawabnya," ujarnya.

Dengan pembagian "converter kit" beserta peralatan lainnya tersebut, diharapkan dapat membantu nelayan setempat dalam memperbaiki tingkat penghasilannya.

Apalagi, katanya, hasil uji coba oleh Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) sebelumnya disebutkan bahwa setiap satu kilogram elpiji akan menggantikan 1,4-2,6 liter premium. Hal itu jauh lebih menghemat biaya melaut dibandingkan dengan menggunakan premium.

Keuntungan beralih ke energi gas juga bisa mengurangi pencemaran udara karena lebih ramah lingkungan dan ekonomis, dibandingkan dengan premium.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati mencatat jumlah nelayan yang terdata untuk proses pengusulan mendapatkan bantuan paket konversi gas mencapai 1.498 nelayan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyetujui pemberian bantuan untuk 345 nelayan di Kabupaten Pati pada 2017. Pada 2018, Dinas Kelautan dan Perikanan Pati belum mendapatkan informasi apakah masih ada bantuan serupa.

Koordinator Nelayan Sambiroto, Kecamatan Tayu, Pati, Suroto, mengharapkan adanya bantuan tambahan, karena masih ada nelayan di Kecamatan Tayu yang belum mendapatkan bantuan.

"Sebelumnya ada 57 nelayan yang mendapatkan bantuan paket konversi, sedangkan nelayan yang belum mendapatkan bantuan sekitar 30 nelayan," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024